Menanti Mobil Listrik Anak Bangsa BLITS dan Kasuari Diproduksi Massal

14 Juli 2019 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Kasuari dan BLITS karya mahasiswa ITS Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Kasuari dan BLITS karya mahasiswa ITS Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Janji Nur Yuniarto Direktur Eksekutif PUI-SKO (Pusat Unggulan IPTEK-Sistem Kontrol Otomotif) ITS untuk mengembangkan mobil berbasis listrik ditepati, persis setelah urusannya dengan skuter listrik GESITS rampung.
ADVERTISEMENT
Diberi nama Kasuari dan BLITS --dengan rancang bangun yang masih sederhana, keduanya diharap bisa memenuhi cita-cita anak bangsa, yang ingin punya kendaraan berbasis listrik buah karya sendiri.
Atau minimal dalam waktu dekat, Nur sekadar ingin mobil hasil pengembangannya bisa ikut berkompetisi di ajang Reli Dakar tingkat dunia, khususnya untuk BLITS.
Mobil listrik BLITS hasil karya mahasiswa ITS (tampak depan) Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Kedua produk itu merupakan hasil kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Budi Luhur, di mana BLITS mobil dua alam bertenaga listrik dan Kasuari, mobil off-road bermesin diesel hybrid.
Satu bulan setelah diperkenalkan atau pada 18 Agustus 2018, Kasuari dan BLITS mulai melangkah buat menjelajah nusantara dengan stimasi total jarak 15.000 kilometer. Dilakukan buat menguji ketangguhannya di berbagai medan.
ADVERTISEMENT
Kini, setidaknya sudah hampir satu tahun sejak perjalanan pertamanya, Kasuari dan BLITS sedikit lagi sampai di titik finis.
Pameran mobil bertenaga listrik, Kasuari buatan ITS. Foto: Dok. PLN
Menanyakan kepada sang penggawa proyek, Nur menginfromasikan tim Explore Indonesia dalam persiapan berangkat ke Merauke, dari sana mereka akan menuju Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga finis di Jakarta akhir Agustus 2019.
“Team leader explore Indonesia sedang mempersiapkan terleih dahulu ujian S3-nya besok hari Kamis. Minggu depan insya Allah kami menuju Merauke,” ucapnya kepada kumparan, Rabu (10/7).
Sepanjang perjalanannya dari Sabang hingga nanti etape terakhir di Merauke, Nur tak menemukan banyak kendala berarti, kecuali sedikit kecelakaan di Medan dan terkait penyediaan listrik.
Menurut Nur, BLITS lahir berkat ide gile untuk turun ke ajang reli paling berat, Dakar Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan
“Namun kami bersyukur, hanya ada beberapa titik di daerah terpencil yang agak mengalami kesulitan dari sisi energi listrik. Lainnya lancar jaya,” tutur Nur.
ADVERTISEMENT
Iya, Nur mungkin sama seperti peneliti-peneliti lain yang punya cita-cita produknya bisa diproduksi massal, bermanfaat buat masyarakat dan membanggakan buat bangsa. Namun sayangnya, dirinya mengaku masih belum ada investor yang datang untuk mengomersialisasi produknya.
“Investor belum ada. Terkait dengan produksi massal --mobil BLITS dan Kasuari, kami masih perlu evaluasi data hasil pengujian sebelum memutuskan untuk dilanjutkan ke fase tersebut,” ungkap Nur.
Pameran mobil bertenaga listrik, Kasuari buatan ITS. Foto: Dok. PLN
Sangat menarik untuk ditunggu momennya. Ini akan menjadi sejarah baru lagi, khususnya di dunia riset kendaraan listrik di Indonesia.
Spesifikasi BLITS dan Kasuari:
BLITS : 100% Electric, Offroad Series, 200 km Range, Made in Indonesia, BLDC Axial 2 x 50 kw, CVT Gearbox, 18650 Li Ion Battery 90 kWh, 350 V, Independent Front & Rear Suspensions.
ADVERTISEMENT
Hybrid Series Kasuari : 100 kW, 50 kVA Diesel Generator, 50 kWh Battery Pack