Menengok Mobil Listrik Buatan Indonesia Sebelum Berlaga di Reli Dakar

9 November 2018 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Eksplore Indonesia dan jajaran direksi PLN UID Jakarta Raya (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Eksplore Indonesia dan jajaran direksi PLN UID Jakarta Raya (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Eksplore Indonesia mobil listrik BLITS dan Kasuari telah tiba di Jakarta. Tim yang beranggotakan 12 orang dari ITS tersebut singgah untuk melakukan pengisian daya ulang baterai SPLU PLN UID Jakarta Raya agar dapat kembali melakukan ekspedisi keliling Indonesia dengan total jarak 15 ribu km.
ADVERTISEMENT
Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS saat menerima kedatangan Tim Eksplore Indonesia mengungkapkan, SPLU yang digunakan tim ekspedisi tersebut sekaligus bentuk dukungan untuk menyambut era kendaraan yang ramah lingkungan.
"PLN mendukung penuh pengembangan mobil listrik di Indonesia. Salah satunya melalui BLITS, hasil karya rekan-rekan dari ITS. PLN juga telah menyediakan SPLU untuk charging station sebagai bentuk dukungan kesiapan menyongsong era kendaraan listrik," jelasnya di halaman parkir PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Jakarta, Jumat (9/11).
Mobil listrik Kasuari dan BLITS karya mahasiswa ITS (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Kasuari dan BLITS karya mahasiswa ITS (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Mobil listrik BLITS dan Kasuari disiapkan untuk mengikuti perlombaan reli dakar pada tahun 2021 nanti. Guna menguji pengembangan dan durabilitas, keduanya melakoni ekspedisi mengelilingi Indonesia sekaligus mengenalkan mobil listrik karya anak bangsa.
ADVERTISEMENT
"Jadi khusus BLITS ini kerjasama dengan Universitas Budi Luhur, cita-citanya mau berlaga di reli dakar, makanya kalau Budi Luhur punya pengalaman race management, kami di engine management-nya, dan ekspedisi ini salah satu tes sebelum terjun ke reli dakar," sambung dosen pembimbing dan ketua penelitian BLITS, M Nur Yuniarto.
Mobil listrik BLITS hasil karya mahasiswa ITS (tampak depan) (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik BLITS hasil karya mahasiswa ITS (tampak depan) (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Mobil yang dikembangkan selama 8 bulan sejak Desember 2017 lalu ini semula akan memulai perjalanannya pada bulan Juli 2018. Namun karena kendala teknis, perjalanan baru bisa dilakukan Oktober kemarin.
"Awalnya berangkat dari Surabaya dulu bulan Juli, cuma waktu jalan 100 km dari ITS, mobil jebol akhirnya kami perbaiki dulu dua bulan, akhirnya Oktober baru bisa jalan," lanjut pria yang akrab disapa Nur ini.
Mobil listrik Kasuari hasil karya mahasiswa ITS (tampak depan) (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Kasuari hasil karya mahasiswa ITS (tampak depan) (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Setelah baterai kedua mobil listriknya terisi penuh, tim akan melanjutkan perjalanan menuju Sumatera hingga titik nol kilometer di pulau Weh. Selanjutnya perjalanan akan berlanjut menyusuri bagian utara Indonesia melalui Pontianak, Sulawesi, Ambon, Lombok, Bali, kemudian sampai di titik awal kembali di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini sebenarnya perjalanan spiritual, bukan hanya mental saja yang diuji, saat terjadi kerusakan di jalan ya langsung harus diperbaiki, ya mudah-mudahan sesuai rencana bulan Januari sudah sampai Surabaya lagi," tambahnya.
Dirut Bisnis Regional PLN, Haryanto melepas keberangkatan mobil listrik Blits dan Kasuari di Kantor PLN Distribusi Jakarta Jaya, Jakarta, Jumat (9/11).   (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bisnis Regional PLN, Haryanto melepas keberangkatan mobil listrik Blits dan Kasuari di Kantor PLN Distribusi Jakarta Jaya, Jakarta, Jumat (9/11). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan )
Adapun menyoal spesifikasi BLITS, dapur pacunya disokong baterai lithium ion besutan LG berkapasitas 90 kWh 350 volt dan dua buah motor listrik yang mampu memuntahkan tenaga sampai 130 dk dan torsi 180 Nm yang disalurkan pada transmisi otomatis CVT.
Sementara mobil listrik lainnya yang berupa plug-in hybrid seri penjelajah dengan nama Kasuari, menggendong baterai berkapasitas 50 kWh dan Diesel generator 50 kVA. Namun karena ada masalah pada suplai bahan bakar, mesin Diesel-nya dicopot.
"Kasuari ini memang mobil hybrid dengan bahan bakar minyak jelantah, tapi panas mesin Diesel-nya bisa masuk kabin, yang membuat baterai juga cepat panas, akhirnya kami lepas mesin Diesel-nya sehingga Kasuari full listrik cuma tenaganya lebih kecil hanya satu baterai," imbuh Project Leader BLITS dan Kasuari, Yoga Uta Nugraha.
ADVERTISEMENT