Nissan Indonesia Bantu Produksi Mesin Mitsubishi Xpander

3 Oktober 2018 16:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitsubishi Xpander di pameran GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang, Jumat (3/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Xpander di pameran GIIAS 2018, ICE, BSD, Tangerang, Jumat (3/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mitsubishi Xpander yang debut tahun lalu terus menuai respon positif. Seiring dengan pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Xpander juga dikapalkan ke sejumlah negara termasuk Filipina, Thailand, dan Bolivia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melihat pasar yang dinamis dan terus berkembang, kapasitas produksi model Mitsubishi termasuk Xpander juga akan terus ditingkatkan setelah mendapat suntikan dana dari Nissan sebesar Rp 540 miliar.
Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko menjelaskan, peningkatan kapasitas produksi ini akan dilakukan pada tahun fiskal 2020.
"Kami akan meningkatkan kapasitas produksi dari 160 ribu sampai 220 ribu unit pada tahun fiskal 2020, karena penjualan Xpander di Indonesia sangat bagus, kami juga mulai ekspor ke negara di ASEAN karena mereka selalu meminta kami untuk menyuplainya," sebutnya saat ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (3/10).
Mitsubishi XPANDER Export Ceremony. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi XPANDER Export Ceremony. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Dari angka tersebut, peningkatan produksi Mitsubishi Xpander juga akan meningkat dari 115 ribu unit menjadi 160 ribu unit, sementara kapasitas ekspornya meningkat dari 30 ribu unit menjadi 50 ribu unit guna memenuhi permintaan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Investasi itu juga rencananya akan menambah lapangan kerja bagi 800 orang di fasilitas produksi Mitsubishi (MMKI) di Cikarang yang sebelumnya 3.300 karyawan menjadi 4.100 karyawan
Selebihnya pada target tahun yang sama, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) Mitsubishi Xpander akan ditingkatkan dari 70 menjadi 80 persen lewat lokalisasi mesin yang dilakukan oleh pabrik PT Nissan Motor Indonesia (NMI) di Jawa Barat.
Perakitan Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perakitan Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Untuk lokalisasi mesin Xpander itu tidak termasuk investasi Rp 540 miliar. Investasi pada mesin itu di Nissan. Jadi nanti semua keputusan ada di Nissan, kami beli mesin dari pabrik Nissan (NMI), kemudian nanti mesinnya (mesin Xpander) dipasarkan dengan brand dia (Nissan)," lanjut Masuko.
"Kami memang aliansi, tetapi kami berbeda. Kami sudah berdiskusi bagaimana kami berkompetisi dan berkooperasi. Kami tidak tahu nantinya model Nissan bagaimana, yang jelas kami berbeda," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, dengan lokalisasi mesin ini apakah berpengaruh terhadap harga jual Xpander yang lebih terjangkau? Masuko enggan mengamininya. "Terlalu jauh untuk membahas itu, sekarang konsenstrasinya men-deliver (Xpander) yang masih inden di Indonesia," tutup Masuko.