Pahami Indikator Suhu Mesin Digital di Mobil Kekinian

3 September 2018 15:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel instrumen Toyota Avanza (Foto: dok. Toyota)
zoom-in-whitePerbesar
Panel instrumen Toyota Avanza (Foto: dok. Toyota)
ADVERTISEMENT
Tampilan panel instrumen mobil-mobil pabrikan sekarang lebih ringkas dan berwarna. Ini karena sejumlah jarum analog digantikan dengan model digital atau ikon yang mudah dipahami.
ADVERTISEMENT
Contohnya indikator suhu mesin yang dulu berupa jarum analog dilengkapi huruf C (Cold) dan H (Hot), kini digantikan dengan ikon termometer berwarna merah seperti pada Toyota Avanza.
Bukannya absen atau sengaja dihilangkan dari pabrikan, ikon suhu ini memang sengaja tidak menyala untuk membuat simpel tampilan panel instrumennya.
"Hampir semua mobil sekarang sudah digital, karena memang buatnya simpel, murah dan cepat. Kalau model analog kan kumparannya masih sistem jaman dulu, terus butuh ruang yang lebih besar juga," papar Technical Support Auto 2000, Agus Mustafa, saat dihubungi kumparanOTO, Senin (3/9).
Indikator suhu mesin Toyota Avanza yang dilingkari putih. (Foto: dok. Toyota)
zoom-in-whitePerbesar
Indikator suhu mesin Toyota Avanza yang dilingkari putih. (Foto: dok. Toyota)
Lalu bagaimana cara mengetahui suhu mesin mulai meninggi? Dan antisipasi apa yang bisa dilakukan?
Agus menjelaskan, ada beberapa indikasi untuk mengetahui suhu mesin mulai memanas. "Normalnya suhu mesin kan 86-91 derajat celcius, ada motor vent yang akan menurunkan suhu hingga 87 derajat lagi. Tapi kalau sudah lebih dari 91, indikator suhu akan berkedip tapi kalau didiamkan akan menyala terus artinya sudah overheat sekali," terangnya.
ADVERTISEMENT
Masih dijelaskan Agus, sebelum indikator suhu berkedip ada indikator lain berupa matinya sistem pendinginan kabin (AC) oleh ECU (Engine Control Unit).
"Kalau mesin mulai panas itu AC akan mati, logikanya kalau AC mati enggak nyaman dong pasti minggir buat buka kap mesin cek masalahnya, tapi kalau masih diabaikan, indikatornya (suhu) berkedip, lama kelamaan akan melotot (menyala tanpa berkedip), terus terakhir mesin akan mati yang memaksa pengemudinya menepi," tambahnya.
com-Kendaraan Turun Mesin (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Kendaraan Turun Mesin (Foto: Thinkstock)
Apabila menemukan kondisi yang demikian, saran Agus adalah segera menepi dan matikan mesin untuk mengecek masalah yang ada pada komponen mesin, jangan lanjutkan perjalanan apabila sudah mendapatkan indikasi yang pertama tadi (sistem AC mati sendiri).
Setelah menepi, buka kap mesin dan perhatikan masalah komponen pendinginan mesin yang ada. Apabila menunggu suhu mesin adem kemudian melanjutkan perjalanan, akan percuma, karena indikator akan tetap menyala.
Ilustrasi mesin mobil overheat (Foto: dok. Carthrottle)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mesin mobil overheat (Foto: dok. Carthrottle)
"Kap mesin wajib dibuka dulu untuk memastikan apakah air radiator habis, tapi jangan langsung dibuka tutup reservoirnya, kalau suhu tinggi airnya bisa mendidih bahaya, tunggu dingin 10 sampai 15 menit baru bisa tambahkan air minum yang ada, terus pastikan tutupnya itu rapat lagi," tutur Agus.
ADVERTISEMENT
Setelah langkah tersebut sudah dilakukan, perjalanan bisa dilanjutkan. Apabila masih ragu bisa langsung menuju bengkel terdekat untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh.
"Sebagai catatan kecil, kalau sudah mengalami kondisi ini sebaiknya langsung periksa ke bengkel, takutnya ada kerusakan atau kebocoran arus yang membuat air radiator habis," tutup Agus.