news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pahami Teknik Berkendara di Tanjakan dan Turunan

14 April 2017 16:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kemacetan di Puncak. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Pegunungan menjadi salah satu destinasi liburan favorit warga perkotaan. Tak heran ketika libur panjang seperti ini, ruas jalan menuju lokasi tersebut merayap.
ADVERTISEMENT
Bagi yang sudah piawai mengendarai mobil, melalui kemacetan dengan kondisi jalan yang menanjak tentu bukan masalah. Sementara untuk mereka yang masih baru, tentu akan sedikit kerepotan apalagi yang masih menggunakan mobil manual atau mobil dengan transmisi otomatis yang tak memiliki fitur hill start assist (HSA).
Mobil manual
Menurut Pemilik Bengkel AGS Matik Agus Mustafa, ketika melewati jalan menanjak gunakan posisi gigi rendah atau 1. Kebiasaan menggunakan setengah kopling, lanjut Agus memiliki dampak buruk. Lebih baik, dia menyarankan pengendara mobil manual untuk memainkan rem tangan agar mobil tak melorot.
"Kalau di tanjakan kemudian macet jangan digantung kopling manualnya (setengah diinjak) hal ini akan mengakibatkan koplingnya selip bau gosong, sebaiknya pakai hand brake kemudian transmisinya posisikan pada netral," jelas Agus kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (14/4).
ADVERTISEMENT
Penutupan jalur di Puncak (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Mobil matik
Memindahkan posisi transmisi ke lebih rendah sangat disarankan bagi pengguna mobil matik. Pada mobil Avanza misalnya, yang memiliki modus D, 3, 2, dan L masukan transmisi ke posisi yang paling rendah.
Saat berhenti di tanjakan, jangan lupa memidahkan transmisi ke P dan mengaktifkan rem tangan. Bila tidak, temperatur oli transmisi bisa naik dan menyebabkan overheating sehingga berpotensi mempengaruhi kinerja dari transmisi.
Apabila mobil matik Anda sudah punya fitur HSA, Agus menyarankan tetap memainkan rem tangan ketika berkendara `stop and go` di tanjakan.
"Hill start Assist saat di tanjakan mobil mulai jalan maka kondisi kendaraan dijaga agar tidak mundur kebelakang saat baru lepas hand brake. Sebaiknya tetap menggunakan hand brake, karena fitur itu bekerja sesaat saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Turunan
Selain harus memahami aturan main berkendara di tanjakan, saat turunan pun ada teknik khusus yang perlu diterapkan agar laju mobil terkendali.
Jalur Wisata Puncak. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
"Mobil matik A/T teknologi sekarang secara otomatis akan terjadi engine brake dari transmisi ditahan tidak akan terjadi perpindahan gigi. Kalau turunan tajam baru di pindahkan ke posisi L," dia menambahkan.
Sementara pada mobil manual, pengendara bisa memposisikan gigi pada 2 atau 1 agar ada tambahan engine brake untuk membantu deselerasi.
Meskipun, banyak pengendara yang keliru dengan memposisikan posisi transmisi ke netral untuk mengejar efisiensi. "Itu kebiasaan yang salah dan tidak aman. Padahal, mobil saat ini sudah menggunakan mesin sistem injeksi yang ketika turunan akan diposisikan pada kondisi iddle sehingga distribusi bahan bakarnya sudah yang paling irit," kata pemilik bengkel AGS Matik yang berlokasi di Jl. H. Murtado No. 39, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara itu.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah tips berkendara saat melalui jalanan menanjak dan menurun. Selamat liburan!