news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Panduan Mudik 2019: Gunakan Hanya Satu Jenis E-Toll

23 Mei 2019 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembayaran tol dengan uang elektronik Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembayaran tol dengan uang elektronik Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Operator jalan tol menyarankan pemudik untuk menggunakan hanya satu jenis e-toll. Hal ini guna mengantisipasi terjadinya gangguan saat tapping di gardu.
ADVERTISEMENT
Bukannya tanpa sebab, kepala gerbang tol wilayah 3 Jakarta-Cikampek, Ahmad Zamzuri menjelaskan, ada dua sistem pembayaran gerbang tol yang harus diperhatikan pemudik serta pengguna tol pada umumnya, namanya terbuka dan tertutup.
Untuk sistem terbuka, contohnya pada ruas tol yang pembayarannya dengan memotong dana uang elektronik pada awal tapping, sehingga saat exit tol tidak perlu melewati gardu lagi, seperti di tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Transaksi non tunai menggunakan kartu e-Toll Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara
Sementara sistem tertutup, pembayarannya pada saat keluar tol. Maka untuk sistem ini, perlu dua kali tapping, di awal sebagai input data dan akhir untuk pembayaran. Contoh mudah mengetahuinya adalah pada saat pertama kali tapping dan dana e-toll terpotong Rp 0.
"Saya ingatkan khususnya jalan tol tertutup, karena Cikampek walaupun terbuka masih terintegrasi tertutup dengan Cipali, jadi saat tempel di Cikampek itu selain bayar tarif Jakarta-Cikampek, itu ada pengisian data masuk untuk keluar nanti di tol tujuan," ujarnya saat ditemui kumparan.
Ilustrasi pembayaran tol dengan e-Toll. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Khusus sistem tertutup ini tentu harus menggunakan satu jenis uang elektronik saja. Bila menggunakan uang elektronik yang berbeda pada saat tapping kedua, tentu palang tidak akan terbuka karena sistem tidak membaca kartu yang tidak di-tapping di awal.
ADVERTISEMENT
Masih berkaitan hal teknis tersebut, pemudik juga diimbau tidak meminjamkan uang elektronik kepada pengguna jalan lain.
"Jangan dipinjamkan kalau sistem tertutup, artinya kalau sudah bantu orang lain, datanya ke dia," tambah Zamzuri.
Mobile Reader Top Up E-Tol. Foto: Soejono Saragih/kumparan
Terakhir Zamzuri mengingatkan agar top up uang elektronik dengan saldo yang cukup hingga exit tol tujuan sebelum masuk tol. Meski ada gardu khusus top up yang biasanya ditempatkan paling kiri, proses transaksi bisa lebih lama sekira 20-30 detik.
"Kami harapkan pengguna tol jangan sampai e-toll saldonya kurang, nanti bisa menghambat beberapa menit dan menimbulkan kemacetan," tuntas Zamzuri.