Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pasar Ekspor Jadi Masa Depan Industri Sepeda Motor Indonesia
11 Januari 2019 20:02 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM), memandang industri sepeda motor di dalam negeri harus berorientasi ekspor. Sebab, pasar dalam negeri kondisinya sudah mulai jenuh, dengan total populasi yang ada saat ini sudah lebih dari 100 juta unit.
ADVERTISEMENT
“Masih tetap ada harapan pertumbuhan tapi mungkin tak signifikan,” ujar Manager Marketing - Public Relation Department PT YIMM , Antonius Widiantoro, kepada kumparanOTO.
Anton menambahkan, bonus populasi penduduk yang dimiliki Indonesia tak berimbas banyak. Ini tak lepas dari fasilitas transportasi umum yang semakin baik dan menjamurnya layakan ojek online, yang sukses mengubah pola pikir konsumen.
Orientasi Ekspor
Assistant General Manager Marketing Strategy, Planning, and Promotion PT YIMM, Yordan Satriadi, mengatakan bahwa salah satu upaya untuk tetap memaksimalkan kapasitas produksi yang ada saat ini adalah dengan memperluas pasar ekspor.
“Bila kita mau bicara pertumbuhan ya ekspor, seperti India, China. Mereka memasarkan produk di pasar lokalnya sedikit. Produksi mereka bisa 10 juta init, tapi buat pasar lokal paling hanya 2 juta unit saja,” paparnya Yordan.
ADVERTISEMENT
Secara global, Yamaha Indonesia menjadi kontributor terbesar dalam hal ekspor. Bahkan pada 3 Desember 2018 lalu, mereka merayakan capaian ekspor 1,5 juta unit dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Saat ini pabrikan berlambang garpu tala ini sudah mengekspor sepeda motor ke 45 pasar, termasuk Filipina, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Taiwan,, Jerman, Prancis, United Kingdom, Italia, Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Argentina, Meksiko, dan Australia.
Kendaraan Listrik
Anton juga masih hembuskan napas optimisme, di mana ada ceruk pasar lain yang bisa digali untuk menumbuhkan industri otomotif roda dua, di segmen motor listrik. Namun, memang masih belum tahu kapan era motor listrik akan lepas landas di industri dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Tak disebut susah juga, pasar itu dinamis kan. Bukan tidak mungkin ke depannya ada pasar baru dari segmen kendaraan listrik, yang bisa menumbuhkan kembali pasar. Mungkin ke depan orang akan melakukan sesuatu yang baru, bukan tidak mungkin dalam 5-10 tahun ke depan,” tutur Anton.
Berdasarkan proyeksi AISI, angka penjualan roda dua secara nasional bisa mencapai 7,2 juta unit di tahun ini dan 7,9 juta unit di 2020.