Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kompetitor sengit Honda PCX ini, pertama kali diperkenalkan Yamaha Indonesia pada Februari 2015 lalu.
Saat ini paling tidak usianya sudah menginjak 4 tahun, dan bukan waktu yang sebentar. Nah, buat kalian yang memiliki Yamaha NMax lansiran 2015 dan digunakan sampai sekarang, perhatikan beberapa hal ini supaya performa NMax tetap mumpuni.
Motor dengan angka kilometer sudah jauh, bukan tak mungkin bisa membuat performa motor menjadi boyo. Karena itu wajib membawanya ke bengkel untuk melakukan service berkala. Merujuk dari buku panduan resmi Yamaha NMax, dalam waktu 4 tahun, paling tidak motor sudah menempuh jarak kurang lebih 48 ribu km.
Menurut Endang, Kepala Mekanik Yamaha Mutiara Bukit Indah Tangerang, jika motor sudah berusia 4 tahun dan menempuh jarak lebih dari 40 ribu km, harus melakukan servis besar.
ADVERTISEMENT
“Tujuan dari service besar ini adalah untuk mengembalikan performa mesin yang bisa saja menurun akibat pemakaian,” kata Endang kepada kumparan beberapa waktu lalu. Service besar pada NMax meliputi pengecekan kompresi, piston, ring piston, dan juga blok mesin.
Semakin lama usianya, jadwal perawatannya juga harus diperhatikan lebih ketat lagi, mengingat kualitas komponen tentu semakin turun. Bahkan bila meleset sedikit dari jadwal, motor akan sensitif terhadap kerusakan, dan salah satu yang terpenting adalah urusan ganti oli.
Meski anjuran pabrikan di 4.000 km sekali. Adeng menyarankan, baiknya dilakukan setiap 3.000 sekali. Sehingga komponen-komponen di dalam mesin tetap terjaga, positifnya lagi performa masih bisa diandalkan.
Kebersihan area CVT berpengaruh pada komponen di dalamnya --V-belt dan roller, karena itu harus dibersihkan secara rutin, paling tidak mengikuti aturan perawatan berkala. Selain itu, Pemilik NMax dengan usia 4 tahun, harus peka bila ada tanda-tanda yang mengharuskan V-belt dan roller harus diganti.
ADVERTISEMENT
“Cirinya paling tidak bila motor sudah mulai tersendat dan berbunyi berisik, motor harus diperiksa. Dan sebaiknya segera ganti V-Belt --sekaligus roller akan lebih baik,” ucapnya.
Sementara terkait dengan anjuran pabrikan, komponen di dalam CVT seperti V-Belt harus diganti setiap 25.000 km sekali.
Terakhir, jangan lupa juga untuk melakukan servis injektor. Proses ini tepatnya dilakukan setiap kelipatan 10.000 km.
Injektor memiliki peranan penting di motor dengan transmisi matik, yaitu untuk menyemburkan dan mengubah bahan bakar minyak (BBM) menjadi kabut, yang kemudian diledakan ke ruang pembakaran oleh busi. Bila kondisinya mampet karena kerak atau kotoran, pembakaran menjadi tak sempurna, bahkan motor bisa ngadat.
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini