SF90 Stradale, Supercar Plug-In Hybrid Bertenaga Buas Pertama Ferrari

3 Juni 2019 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
zoom-in-whitePerbesar
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ferrari resmi meluncurkan supercar plug-in hybrid pertama mereka, SF90 Stradale, sekaligus merayakan ulang tahun ke-90 Scuderia Ferrari di ajang balap, seperti dilansir dari Carscoops.
ADVERTISEMENT
Selain soal yang ‘pertama’, kabar menarik lainnya dari SF90 menyoal tenaga buasnya, yang dihasilkan dari kombinasi mesin internal combustion engine (ICE) dan motor listrik.
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
Di kompartemen mesinnya tersemat V8 4.0-liter turbocharged yang menghasilkan 769 dk (574 kW/780 PS) dan torsi 590 lb-ft atau setara dengan 800 Nm, yang dikawinkan dengan sistem hybrid dengan tiga motor listrik.
Motor listriknya sendiri ditopang baterai lithium-ion 7,9 kWh, dan menghasilkan output gabungan 217 dk (162 kW / 220 PS). Posisi satu motor listrik diletakkan diantara mesin V8 dan transmisi dual-clucth baru 8-percepatan, sementara dua sisanya berada di front axle.
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
Nah totalnya, Ferrari SF90 Stradale dengan berpenggerak all-wheel drive, bisa menghempaskan tenaga keseluruhan sampai 986 dk (735 kW / 1000 PS), atau hampir menyentuh angka 1.000 dk.
ADVERTISEMENT
Sementara soal performa, mobil super cepat ini sanggup melesat dari kondisi diam sampai 100 per jam (0-100 km per jam) dalam 2,5 detik dan dari 0-200 km per jam 6,7 detik.
Bila punya ruang yang cukup seperti di lintasan balap, SF90 pada sanggup mencapai kecepatan tertinggi 340 km per jam). Memanfaatkan tenaga listrik saja, SF90 bisa menempuh jarak sampai 15,5 mil (25 km) dengan listrik saja.
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
Namun, isu bobot yang bertambah (270kg) lantaran disematkannya sistem hybrid membawa tantangan sendiri, yang akhirnya mendorong pabrikan menggunakan multi material pada bodi dan sasis, berbahan serat karbon dan alumunium. Hasilnya membuat bodinya tak hanya ringan, tetapi juga memiliki rigiditas dan kelenturan yang lebih bagus.
ADVERTISEMENT

Fitur Berteknologi

Menambah kenyamanan berkendara, para engineer pabrikan asal Italia ini juga menyematkan saklar eManettino baru di kemudi, untuk memilih empat mode performa mesin yang berbeda.
Mulai dari 'eDrive', mode EV memungkinkan mobil untuk melaju santai di kota. Lalu 'Hybrid', untuk mengoptimalkan efisiensi powertrain secara keseluruhan. Mode ‘Perfomance’ membuat mesin V8 disetel responsif, dan tenaga siap dimuntahkan saat diperlukan. Terakhir, mode ‘Qualify’, di mana mobil siap mengeluarkan seluruh kemampuannya, termasuk memungkinkan motor listrik untuk menghasilkan output maksimal.
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
Belum berhenti sampai situ, mengawal tenaga buasnya, pabrikan kuda jingkrak mengembangkan sistem kontrol kendaraan electronic Side Slip Control (eSSC) baru. Sistem ini bekerja untuk mengelola ketersediaan torsi --baik ICE dan listrik-- dan membagikannya pada masing-masing roda, menyesuaikan dengan kondisi mengemudi dan grip ban.
ADVERTISEMENT

Tampilan Luar-Dalam

Pada sisi muka, tampang SF90 Stradale berkesan agresif, radikal dan sedikit futuristik, dengan lampu LED yang menyipit dengan tiga garis lampu DRL, dengan desain airdam yang besar di bagian bawah bumpernya. Tampilan ini membuatnya mudah dikenali.
Ferrari SFSF90 Stradale, model plug-in hybrid pertama pabrikan kuda jingkrak. Foto: Carscoops
Kaca depannya melengkung dengan pilar A yang modelnya lebih ramping. SF90 juga dilengkapi aerodynamic side skirts, kemudian air intake yang dipasang tinggi pada sisi kanan dan kiri bodi, dan ujung belakang mobil yang terasa radikal.
Pada sektor kabin, kokpit Ferrari SF90 disebut terinspirasi oleh gaya aeronautika, dengan instrumen digital berukuran 16 inci. Kemudian fitur tachometer dipasang di tengah, diapit oleh navigasi dan tampilan infotainment.
Kemudinya dilengkapi dengan tombol untuk memudahkan mengakses fitur-fitur di mobil, mulai dari mode berkendara sampai AC, serta tersemat pula sistem head up display.
ADVERTISEMENT