Soal Absennya Opsi Transmisi Matik CVT di Datsun Go+

8 Mei 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Datsun Go+ (Foto: dok. NMI)
zoom-in-whitePerbesar
Datsun Go+ (Foto: dok. NMI)
ADVERTISEMENT
Datsun baru saja memberi penyegaran untuk dua poduknya Go dan Go+ pada Senin (7/5) malam. Kepala Datsun Indonesia dari PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Masato Nakamura menyebutkan, ada beberapa fitur baru serta komponen yang ditambahkan untuk model dengan kelas `major change` ini.
ADVERTISEMENT
Yang paling menarik tentunya kehadiran pilihan transmisi otomatis dalam wujud teknologi X-Tronic continuously variable transmission (CVT). Namun ternyata, hanya Datsun Go yang mendapat tambahan pilihan transmisi CVT ini. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan sekaligus kekecewaan bagi konsumen yang mengharapkan kedatangan Datsun Go+ dengan transmisi otomatis.
Usut punya usut, ini adalah hasil dari studi yang dilakukan Datsun. Nakamura-san menjelaskan kalau hasil analisa konsumen yang mereka lakukan menujukkan kalau konsumen Datsun Go+ berbeda dengan Datsun Go.
"Kalau Go+, target konsumen kami untuk produk ini adalah keluarga muda. Keluarga muda ini senang dengan produk yang seimbang. Seimbang dalam artian kapasitasnya luas namun tetap fleksibel dan juga mereka akan memepertimbangkan soal harga. Jadi dengan konsumen yang seperti itu kamu memutuskan Go+ hadir hanya dengan pilihan transmisi MT," terang dia.
ADVERTISEMENT
Ya, memang teknologi X-Tronic CVT yang hadir untuk new Datsun Go datang dengan satu konsekuensi, yaitu 'terlemparnya' mobil varian baru ini dari skema 'mobil murah' low cost green car (LCGC) --sedangkan new Datsun Go MT masih LCGC. Hal ini terjadi tidak saja karena harga new Datsun Go dengan CVT yang menjadi lebih mahal namun juga karena kadar kandungan lokal yang sulit terpenuhi dengan disematkannya teknologi CVT.
Transmisi CVT  (Foto: dok. NMI)
zoom-in-whitePerbesar
Transmisi CVT (Foto: dok. NMI)
Sederhananya hal ini diakibatkan karena adanya beberapa komponen untuk CVT yang datang dari luar Indonesia. "Komponen-komponen itu harus diimpor dari Jepang dan Thailand," terang rekan senegara Nakamura, Masayuki Ohsugi yang juga merupakan General Manager Research and Development NMI.
Dengan konsekuensi harus 'keluar' dari persaingan mobil LCGC, new Datsun Go CVT tetap hadir di pasar Indonesia. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari studi yang sama yang menunjukkan kalau konsumen Datsun Go selama ini adalah generasi muda yang punya harapan sedikit berbeda dibanding konsumen Datsun Go+.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin memikat lebih banyak konsumen dari generasi muda yang menginginkan mobil yang dapat mendukung mobilitas mereka yang cepat. Tidak hanya cepat tapi juga bisa menikmati pengalaman berkendaranya. Itulah sebabnya kami menghadirkan varian MT dan CVT untuk model ini," terang Nakamura.
Disebutkan juga Datsun juga optimistis kalau Datsun Go CVT akan kompetitif mengingat harganya yang bisa dikatakan menarik.
"Tapi walaupun yang CVT bukan LCGC, coba lihat harga yang kami tawarkan. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen ini harga yang bisa jadi terdepan," sebut Nakamura-san lagi.