Tiru Lamborghini dan Bentley, Bugatti Akan Produksi SUV Buas

9 Oktober 2018 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bugatti Divo tampak depan (Foto: dok. Auto Express)
zoom-in-whitePerbesar
Bugatti Divo tampak depan (Foto: dok. Auto Express)
ADVERTISEMENT
Tren kendaraan roda empat dunia yang mulai beralih ke sport utility vehicle (SUV) membuat Bugatti mulai mempertimbangkan untuk menghadirkan mobil di segmen itu. Pesaing-pesaing seperti Bentley yang punya Bentayga dan Lamborghini dengan Urus nampaknya dinilai cukup sukses dan membuat pabrikan supercar mewah asal Prancis ini teratrik mencoba hal baru.
ADVERTISEMENT
"Bugatti siap untuk sesuatu yang lebih," tutur Presiden Bugatti, Stephan Winkelmann dikutip dari Automotive News.
Meski tidak menutup kemungkinan, bukan berarti SUV dari Bugatti ini akan datang dalam waktu dekat mengingat belum lama ini mereka baru saja memperkenalkan proyek terbaru mereka Divo di Paris Motor Show. Divo ditenggarai akan menemani Chiron untuk mengisi line-up kendaraan terbatas Bugatti dalam beberapa tahun ke depan. Bugatti Divo sendiri hadir dengan mesin baru, W16, yang menjadi sajian utamanya.
Kembali bicara soal kemungkinan SUV masa depan Bugatti, Stephan juga menjelaskan kalau saat ini mereka sedang mengeveluasi penggunaan mesin, pilihan sasis serta nama untuk kemungkinan SUV yang akan diproduksi.
"Mesin W16 boleh saja menjadi inti dari brand saat ini, tapi itu tidak akan di situ selamanya," terang dia lagi.
Bugatti Chiron. (Foto: bugatti.com)
zoom-in-whitePerbesar
Bugatti Chiron. (Foto: bugatti.com)
Jika nantinya memutuskan membuat SUV, Bugatti harus mulai memikirkan tentang kemungkinan perubahan pola dari yang hanya memproduksi mobil dalam skala terbatas menjadi produksi massal.
ADVERTISEMENT
Hal ini mengingat betapa menguntungkannya SUV bagi pabrikan lain yang sudah beralih lebih dahulu seperti Lamborghini. Dari yang tadinya fokus dengan sportscar Lamborghini menghasilkan produk SUV pertama mereka Urus yang sukses besar dan bahkan diterima dengan baik di negara-negara yang kurang 'ramah' terhadap sportscar seperti Rusia.
Selain soal besaran produksi, Bugatti juga nampaknya memikirkan tentang pengembangan mesin berbasis listrik. Menurut Stephan, cepat atau lambat semua pabrikan harus menyesuaikan diri dengan regulasi kendaraan listrik termasuk juga sportscar.
"Mesin hybrid bisa menjadi bagian dari masa depan kami. Ini mengenai penerimaan masyarkat terkait emisi gas buang," terang dia lagi.
Pasar otomotif di Eropa memang diketahui cukup keras jika bicara mengenai emisi gas buang. Beberapa negara bahkan sudah menerapkan aturan yang mendorong digunakannya kendaran listrik untuk mengurangi polusi. Sementara itu pabrikan sportscar yang punya ciri khas mesin yang meledak-ledak harus memikirkan bagaimana cara menghadirkan kendaraan remah emisi namun menawarkan pengalamn berkendara yang sama memuaskannya.
ADVERTISEMENT