Upaya Datsun Menghapus Stigma Mobil Murah

3 Mei 2018 13:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Datsun Go+ Panca (Foto: Gesit Prayogi/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Datsun Go+ Panca (Foto: Gesit Prayogi/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Datsun dalam sebuah misi baru. Jenama Jepang ini sedang berusaha memperbaiki citra, setidaknya untuk pasar Indonesia. Mobil teranyar mereka, Datsun Cross akan menjadi modal awal mereka untuk mencapai hal itu.
ADVERTISEMENT
Sejak awal kehadirannya --kelahiran kembali lebih tepatnya-- pada awal tahun 2014 lalu, 'adik' Nissan ini memang diproyeksikan menjadi mobil ramah kantong yang dipertegas dengan mengawali penjualan produk perdana mereka, Datsun Go, di pasar India yang disusul versi 7-penumpangnya, Go+ kemudian.
Tidak lama berselang Indonesia kemudian juga disasar. Entah kebetulan atau tidak, pemerintah Indonesia kala itu sedang menggalakkan program 'mobil murah', Low Cost Green Car (LCGC). Jadilah Datsun Go dan Go+ salah satu idola di segmen ini.
Seiring berjalannya waktu, Datsun mulai menancapkan kuku di segmen LCGC. Respons masyarakat juga bisa dibilang cukup baik cukup baik untuk dua model ini.
"Dari awal kemunculan sampai awal tahun 2016 permintaannya cukup stabil. Kalau di awal Go+ lebih diminati, tapi kemudian Go juga mulai mendapat perhatian," Head Communications PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Hana Maharani.
Datsun Cross (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Datsun Cross (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Namun berbeda dengan pesaingnya (Toyota, Honda, Suzuki) yang punya produk di segmen lain, Datsun seperti kelewat nyaman dengan produk segmen ini. Dampaknya tidak sedikit masyarakat yang kemudian memberi cap 'mobil murah' pada Datsun secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Menurut Hana hal ini tidak bisa dilepaskan dari penamaan segemen yang mengedepankan kesan mobil murah ini.
Datsun melepas stigma mobil murah
Tahun 2018 dimulai Datsun dengan misi untuk memperbaiki citra mereka. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Datsun Cross. Mobil bergaya crossover ini adalah produk pertama Datsun --setelah kurang lebih empat tahun di pasar otomotif lokal-- yang hadir tanpa 'embel-embel' skema LCGC.
Datsun Cross (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Datsun Cross (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Secara tampilan, bisa dibilang Datsun Cross punya tampang yang lebih gagah dan modern. Selain itu mobil ini juga hadir dengan konsep berbeda dan penambahan fitur-fitur.
"Cross ini hadir untuk jadi penegas kalau Datsun itu bukan brand LCGC," terang Hana saat membuka acara Media Drive Datsun Cross di Yogyakarta.
Datsun Cross (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Datsun Cross (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Tidak hanya itu, mobil ini juga diharapkan Datsun dapat menjadi model andalan mereka sekarang. Oleh sebab itu dia juga menambahkan kalu mobil ini akan menjadi langkah menghilangkan kesan mobil murah pada produk Datsun berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi Cross ini juga akan jadi flagship untuk model-model Datsun ke depannya," tambah Hana lagi mengindikasikan kalau model-model Datsun ke depannya akan menjadikan Cross sebagai kiblatnya.
Data
Sinyal cukup baik sudah bisa dirasakan di awal kemunculan mobil ini. Terdaftar di segmen city car --berdasar data Gaikindo-- Datsun Cross yang mulai dijual bulan Maret mencatatkan angka wholesales (distribusi pabrik ke diler) terbesar sebanyak 2.223 unit, unggul cukup jauh dari saingan-saingan lainnya.
Mari berharap awal yang baik ini bisa menjadi modal bagi Cross untuk menuntaskan misi berat, 'mengangkat' nama Datsun dari jerat 'mobil murah'