Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Alih-alih mengejar waktu, pengendara terkadang berpikir pendek dan justru mendekati bahaya di jalan. Bahkan ketika hujan dan genangan terjadi di mana-mana, mereka bukannya ekstra hati-hati.
ADVERTISEMENT
Contoh kasus ini terjadi di sebuah sudut jalan San Diego, Amerika Serikat (AS). Pengendara Lamborghini bukannya mencari jalur paling tengah untuk menghindari genangan.
Sebaliknya, dia justru berjalan di lajur paling kiri, yang tentu saja genangannya lebih dalam. Air yang tersapu laju Lamborghini naik ke atap mobil dan sempat menutupi kaca depan. Sudah begitu, sang pengemudi justru makin memacu kendaraan dan untung saja mesin sportscar Italia itu berada di belakang dan letaknya cukup tinggi.
Meski berhasil lolos dari bahaya, aksi ini tentu saja penuh risiko. Bayangkan bila ban kehilangan cengkraman sehingga mobil selip. Tentu aksi itu akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain.
ADVERTISEMENT
Aquaplanning
Selip ketika mobil melintasi genangan disebut sebagai gejala aquaplanning. Kondisi ini terjadi karena tapak ban tak mampu menyapu air dengan baik. Sehingga ban kehilangan cengkraman.
Sebagaimana diketahui, ban memiliki pola garis-garis dengan kedalaman tertentu. Garis itulah yang berfungsi menyapu air. Kemapuan ban dalam menyapu air tentu tak selalu sama. Apalagi, bila kembangan ban sudah menipis sehingga kemampuan ban membuang air ke belakang berkurang.
"Garis-garis pada ban (grooves) sebisa mungkin cari alur yang lebih dalam dan desain telapak yang panjang," kata Brand Manager PT Multistrada Arah Sarana Tkb. Salomon Manalu ketika ditanya soal ban yang cocok untuk kondisi basah.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti ban baru anti aquaplanning. Sebab, kemampuan cengkraman ban juga dipengaruhi dengan volume air pada permukaan jalan dan kecepatan dari kendaraan itu sendiri. Artinya, ketika jalanan tergenang, kurangi kecepatan.
Kemudian, pengecekan kondisi fisik ban dan tekanan angin berpengaruh besar pada keselamatan di jalan. Ingat, jalan raya adalah lingkungan paling tidak aman. Banyak nyawa hilang di sana. Jadikan keselamatan berkendara sebagai kebutuhan.