Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) saat ini sudah jadi fitur standar. Bahkan pemerintah sempat mewacanakan ini menjadi komponen wajib yang dipasang di mobil baru.
ADVERTISEMENT
Menyegarkan lagi ingatan, ABS sendiri berguna untuk mencegah roda-roda terkunci selama melakukan pengereman, sehingga memperpendek jarak berhenti saat di jalan licin dibanding tanpa ABS. sistem ini juga memungkinkan pengemudi untuk bisa mengendalikan mobil, untuk menghindari objek tabrak.
Ichsan Ady Permana Instructure Technical Training Center Astra Daihatsu Motor (ADM) mengingatkan, buat pemilik mobil yang sudah mengadopsi teknologi tersebut, untuk mewaspadai beberapa faktor yang bisa membuat ABS tak bekerja maksimal.
“ABS hanya sistem bantu, dia juga tidak bisa bekerja dengan efektif tanpa bantuan dari komponen pendukung lainnya yang ada di mobil ,” ucap Ichsan kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Tapak Ban
Pemilik mobil perlu sekali memperhatikan kondisi dari tapak ban kendaraannya. Bila ternyata ban sudah mengalami kebotakan, rem ABS tak bisa bekerja secara efektif.
ADVERTISEMENT
Traksi ban dengan permukaan jalan juga akan sangat kecil, dan sulit bagi kendaraan untuk bisa dikontrol saat pengereman mendadak.
Minyak Rem
Lakukan perawatan atau penggantian minyak rem dengan rutin. Pasalnya cara kerja ABS bergantung juga pada kondisi minyak rem sendiri.
Periksakan secara rutin, apakah minyak rem ABS kuantitas atau kualitasnya sudah menurun. Bila dirasa volumenya sudah berkurang sebaiknya dibawa ke bengkel.
“Untuk ABS sendiri mungkin bisa dibantu untuk second stage air bleeding, mengeluarkan udara dari brake actuator saat melakukan air bleeding pada sistem rem utama” ucapnya.
Sensor ABS
Sensor ABS pada mobil bisa mengalami malfunction, di mana penyebabnya beragam. Mulai dari faktor eksternal, misalnya kabel sensor putus karena digigit tikus atau tersangkut, kesalahan dalam proses perbaikan sekitar kaki-kaki atau bearing. sehingga membuat kabel sensor terjepit.
ADVERTISEMENT
Kemudian sensor juga bisa eror karena rotor-nya rusak atau salah pasang, dan bisa juga soket sensor-nya kotor atau short akibat terendam air.
Jadi kata Ichsan, yang perlu diperhatikan ketika menggunakan mobil dengan ABS, biasakan memeriksa lampu Indikator. Normalnya lampu akan padam ketika berjalan, dan bila tetap menyala saat mobil digunakan, ada indikasi malfunction pada sistem ABS dan rem beralih ke mode failsafe, atau sistem rem akan bekerja biasa tanpa adanya assist dari ABS.
"Kondisi tersebut tentunya menuntut kehati-hatian pengguna mobil terutama bila melalui jalan jalan licin karena ABS-nya non-aktif,” ungkapnya.