2 Spesies Baru Burung Mata Putih Ditemukan di Kepulauan Wakatobi

28 April 2019 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burung mata putih Wangi-wangi (kiri) dan burung mata putih Wakatobi (kanan). Foto: Nicola Marples and David Kelly
zoom-in-whitePerbesar
Burung mata putih Wangi-wangi (kiri) dan burung mata putih Wakatobi (kanan). Foto: Nicola Marples and David Kelly
ADVERTISEMENT
Dua spesies baru burung mata putih ditemukan di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kedua burung ini dianggap sebagai spesies baru karena baru diidentifikasi dan dideskripsikan
ADVERTISEMENT
Jadi, baru pada akhir April 2019 inilah kedua spesies dinyatakan berbeda dengan spesies burung lainnya setelah hasil riset yang dibuat oleh sekelompok peneliti dari Trinity College Dublin di Dublin, Irlandia, dan Universitas Halu Oleo di Kendari, Indonesia, terbit di Zoological Journal of the Linnean Society. Kedua jenis burung ini juga akhirnya telah mendapat nama ilmiah secara resmi.
Kedua spesies baru ini termasuk ke dalam genus Zosterops atau burung bermata putih. Nama ini diberikan kepada kelompok burung yang memiliki lingkaran berwarna putih di matanya. Kelompok burung ini biasa juga disebut sebagai burung kacamata alias burung pleci.
Yang menarik, kedua spesies baru ini ditemukan di daerah yang sama, yakni di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Masing-masing burung ini dinamakan burung mata putih Wakatobi atau dengan nama latin Zosterops chloris flavissimus dan burung mata putih Wangi-wangi atau dengan nama ilmiah Zosterops sp. nov..
ADVERTISEMENT
Burung mata putih Wangi-wangi hanya ditemukan di Pulau Wangi-wangi, pulau paling utara dari empat pulau di Kepulauan Wakatobi. Sementara burung mata putih Wakatobi bisa ditemukan secara kolektif di keempat pulau di Kepulauan Wakatobi.
"Menemukan dua spesies baru dari genus burung yang sama di pulau yang sama adalah luar biasa," kata Nicola Marples, ahli zoologi dari Trinity College Dublin yang meneliti hewan ini, sebagaimana dilansir Science Alert.
Persebaran burung mata putih Wangi-wangi (titik biru) dan burung mata putih Wakatobi (titik hijau muda) di Kepulauan Wakatobi (Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko). Foto: Darren P. O'Connell et al/Zoological Journal of the Linnean Society
Proses panjang pendeskripsian kedua burung mata putih
Burung mata putih Wakatobi sebenarnya bukan burung yang baru ditemukan. Penyebutan pertama tentang spesies ini dalam literatur ilmiah sudah dilakukan oleh ahli burung Jerman Ernst Hartert pada tahun 1903, yang menyebutnya sebagai spesies Zosterops flavissimus.
ADVERTISEMENT
Namun, spesies burung ini kemudian dimasukkan sebagai subspesies burung mata putih berperut lemon (Z. chloris). Dan pada akhirnya, seperti dibuat dalam riset ini, spesies burung ini dinyatakan berbeda dengan spesies lain yang telah dideskripsikan lebih dulu dan selanjutnya disebut sebagai Z. chloris flavissimus.
Penampakan burung ini sangat mirip dengan burung kutilang terkenal yang tinggal di Pulau Darwin dan lalu menjelajahi pulau-pulau. Spesies kutilang ini kemudian membelah diri menjadi populasi-populasi yang terpisah dan dengan cepat berkembang di sepanjang jalur yang berbeda-beda.
Marples dan timnya mengurutkan DNA burung-burung ini, dan melakukan analisis filogenetik dan genetik. Mereka menemukan bahwa Z. c. flavissimus berpisah dari kerabat daratannya sekitar 800.000 tahun terakhir. Mereka meyakini bahwa ada cukup banyak perbedaan antara spesies mata putih Wakatobi dengan Z. chloris sehingga spesies ini bisa diklasifikasikan sebagai spesies baru yang terpisah.
ADVERTISEMENT
"Ada perbedaan yang jelas antara populasi Z. flavissimus di Kepulauan Wakatobi dan semua populasi Z. chloris lainnya," tulis para peneliti dalam makalah mereka.
Burung mata putih Wakatobi memiliki perut berwarna kuning lemon. Foto: Seán Kelly
Sementara terkait burung mata putih Wangi-wangi, menurut para peneliti spesies ini punya beberapa kerabat terdekat yang masih hidup, yakni burung mata-putih Kolombangara (Z. murphyi), mata-putih Rennell (Z. rennellianus), dan mata-putih Louisiade (Z. griseotinctus).
Ketiganya ditemukan di Kepulauan Solomon, lebih dari 3.000 kilometer dari Pulau Wangi-wangi. Bagaimana spesies ini bisa begitu jauh dari kerabatnya, masih merupakan misteri.
Marples dan rekan-rekannya pertama kali menemukan dan mengidentifikasi spesies burung mata putih Wangi-wangi ini pada tahun 2003. Butuh waktu lama hingga belasan tahun bagi mereka untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi spesies ini secara formal atau resmi.
ADVERTISEMENT
Karena keberadaan burung mata putih Wangi-wangi ini hanya terbatas di Pulau Wangi-wangi, daerah yang sangat kecil, para peneliti mencatat bahwa spesies ini sedang berada dalam bahaya besar kepunahan apabila habitatnya hilang.
Burung mata putih Wangi-wangi memiliki perut berwarna putih atau pucat. Foto: James Eaton
Tim peneliti berharap hasil penelitian mereka ini bisa menyoroti pentingnya pendeskripsian spesies baru untuk upaya konservasi biologi dalam mencegah kepunahan spesies. "Penemuan (dua spesies baru) ini tidak hanya menarik bagi evolusi --mereka juga akan memiliki relevansi bagi konservasi nyata," kata ahli zoologi Darren O'Connell dari University College Dublin.
"Dengan menyoroti spesies unik yang khusus berada Kepulauan Wakatobi, kami dapat membantu melindungi habitat yang tersisa di pulau-pulau itu, yang kini sedang berada di bawah tekanan besar. Pada akhirnya kami berharap pulau-pulau itu diakui sebagai Daerah Burung Endemik sehingga mereka (pulau-pulau itu) bisa menerima lebih banyak dukungan konservasi."
ADVERTISEMENT