30 Tahun Setelah Bencana Nuklir, Chernobyl Kembali Digunakan

10 Oktober 2018 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu reaktor nuklir di Chernobyl (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu reaktor nuklir di Chernobyl (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Bencana Chernobyl merupakan salah satu kecelakaan reaktor nuklir terdahsyat di dunia. Sekarang, lebih dari 30 tahun setelah kejadian tersebut, situs Chernobyl di Ukraina itu akan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya oleh dua perusahaan energi di Eropa.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan IFL Science, kini sudah ada 3.800 panel surya aktif di 1,6 hektare wilayah kontaminasi di Chernobyl. Panel surya tersebut mampu memproduksi energi untuk 2 ribu apartemen.
Menghabiskan dana sekitar 1,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 18,2 miliar, panel-panel surya tersebut merupakan hasil kerja sama antara perusahaan energi Jerman Enerparc AG dan perusahaan teknik Ukraina Rodina Energy Group Ltd.
Rencananya kedua perusahaan tersebut akan melakukan investasi tambahan sekitar 99 juta euro atau sekitar Rp 1,7 triliun. Investasi dilakukan agar pembangkit listrik bisa memproduksi energi hingga 100 megawatt.
Rencana ini diumumkan pertama kali pada 2016 dan pembangunannya telah dimulai sejak awal 2018. Pembangunan pembangkit listrik ini dilakukan karena Ukraina ingin melakukan diversifikasi jenis pasokan energinya.
ADVERTISEMENT
Lokasi pembangkit listrik baru ini tak jauh dari pusat kejadian Bencana Chernobyl. Sebenarnya di tanah seluas 1.600 kilometer di sekitar situs ini, aktivitas seperti bercocok tanam sebenarnya merupakan hal yang terlarang mengingat tingginya bahaya radiasi.
Namun situs tersebut telah memiliki sambungan dengan jaringan listrik, itulah salah satu alasan untuk membangun pembangkit listrik di sana.
Bencana Chernobyl
26 April 1986 menjadi saksi terjadinya salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Reaktor Nomor Empat meledak, menewaskan lebih dari 30 orang di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl.
Ledakan terjadi karena adanya kesalahan desain pada reaktor dan kurangnya tenaga ahli. Uap dan api akibat ledakan ini melepaskan lima persen inti radioaktif reaktor ke atmosfer. Akibatnya, diperkirakan 75 persen Eropa terdampak oleh efek ledakan ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl. (Foto: AFP/Valery Zufarov)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl. (Foto: AFP/Valery Zufarov)
Energi yang dilepaskan oleh ledakan pembangkit nuklir di Chernobyl 10 kali lebih kuat dari bom nuklir Hiroshima. Dilaporkan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggalnya akibat terpapar radiasi ledakan ini. Bahkan, dilaporkan pula ada sekitar 50.000 orang yang terkena kanker akibat paparan radiasi ini dan sebagian dari mereka akhirnya meninggal.
ADVERTISEMENT
Sekarang area 5 ribu kilometer persegi di sekeliling Chernobyl dianggap tidak layak dihuni manusia untuk selama sekitar 24 ribu tahun akibat kontaminasi radiasi tersebut.