Alasan Lemur Suka Gosokkan Kaki Seribu ke Bokongnya

5 Agustus 2018 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lemur (Foto: Gerhard mauracher via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lemur (Foto: Gerhard mauracher via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah momen langka, seorang peneliti melihat bagaimana seekor red-fronted lemur Madagaskar (Eulemur rufifrons) menangkap seekor kaki seribu beracun dan menggosokkannya ke bagian genital dan anusnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Science Alert, kejadian ini pertama kali dilihat pada 2016 oleh Louise Peckre, ahli primatologi di Leibniz Institute for Primate Research di Jerman, ketika ia sedang melakukan ekspedisi ke pusat Madagaskar. Hasil temuannya ini kemudian dipublikasikan di jurnal Primates.
Kala itu Peckre dan koleganya menemukan beberapa red-fronted lemur mengumpulkan kaki seribu beracun dari tanah. Mereka melihat bagaimana para lemur menggosokan kaki seribu ke ekor, bagian bokong, dan juga genitalnya, sebelum kemudian mulai memakan serangga tersebut. Bahkan mereka melaporkan bahwa terkadang para lemur langsung menelan kaki seribu tersebut.
Dijelaskan bahwa perilaku ini sebenarnya bukanlah hal yang aneh bagi primata. Mereka memiliki kebiasaan untuk menggosokkan objek asing ke setiap bagian tubuhnya.
Peckre dan koleganya menduga bahwa perilaku para lemur ini dimaksudkan untuk mengobati dan mencegah masalah kesehatan seperti penurunan berat badan atau gatal-gatal akibat parasit.
ADVERTISEMENT
"Mengoles dikombinasikan dengan memakan hasil sekresi kaki seribu mungkin adalah cara red-fronted lemurs untuk mengobati diri sendiri," ujar Peckre.
Dijelaskan bahwa kaki seribu ini berasal dari genus Sechelleptus yang spesiesnya sering mengeluarkan racun sebagai mekanisme perlindungan diri. Racun mereka mengandung benzoquinone yang memiliki kemampuan menghalau nyamuk.
Nyamuk (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk (Foto: Reuters)
Dengan mengunyah dan menggosokkan racun tersebut, para lemur memanfaatkan benzoquinone untuk membersihkan dirinya sendiri dari parasit yang biasa berada di sistem pencernaan mereka.
"Saat melakukan observasi, kami menemukan adanya kebotakan pada bagian punggung bawah dari hewan-hewan(lemur) tersebut. Daerah ini dikenal sebagai sit spots (titik duduk) dan kemungkinan terjadi karena garukan berulang," jelas Peckre.
"Area botak ini mungkin mengindikasi adanya infeksi Oxyuridae pada populasi lemur," tambah dia.
Dwarf lemur jenis baru di Madagaskar. (Foto: Edward E. Louis, Jr)
zoom-in-whitePerbesar
Dwarf lemur jenis baru di Madagaskar. (Foto: Edward E. Louis, Jr)
Oxyuridae nematode dijelaskan sebagai parasit yang biasa hidup di dan daerah sekitar anus. Lemur yang diinfeksi oleh parasit ini dapat mengalami ruam gatal yang sangat mengganggu.
ADVERTISEMENT
Jadi Peckre dan koleganya memiliki teori bahwa red-fronted lemur menggunakan kaki seribu beracun sebagai cara untuk mengobati serta mencegah infeksi parasit. Sekarang yang harus mereka lakukan adalah membandingkan temuan ini dengan temuan serupa di hewan atau spesies lain.