Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Anak Perokok Pasif Berisiko Meninggal akibat Penyakit Paru-paru Parah
23 Agustus 2018 11:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Waspadalah para orang tua yang masih sering merokok di depan anaknya. Masa depan anak kalian terancam akibat tindakan tersebut. Sebab, merokok di dekat anak ternyata membahayakan kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society pada 70 ribu orang dewasa di Amerika Serikat pada periode 1992 sampai 2014.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa para peserta memiliki risiko kematian karena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sebesar 21 persen, walaupun mereka sendiri tidak merokok.
Para peserta menjadi perokok pasif ketika dirinya masih anak-anak. Mereka tinggal bersama seorang perokok selama 16 hingga 18 tahun, dengan risiko kematian akibat penyakit pernapasan parah hingga 31 persen.
Studi yang dipublikasikan di American Journal of Preventive Medicine ini merupakan studi pertama yang menunjukkan efek dari orang dewasa yang merokok di depan anak-anak dan dampaknya pada saat anak-anak itu telah dewasa.
ADVERTISEMENT
“Kita harus sadar apa efek dari merokok pasif, dan efek ini tahan lama. Kami ingin mengurangi paparan rokok pada perokok pasif,” kata penulis studi, Ryan Diver, kepada The Washington Post.
Sebanyak 70.900 peserta studi dipilih oleh Diver dari 184.185 orang yang berusia antara 50 hingga 74 tahun. Dari 70.900 orang itu, sekitar 52 persennya menyatakan bahwa mereka telah hidup dengan seorang perokok pada saat anak-anak, dan 74 persen dari mereka hidup dengan satu atau dua orang perokok di masa muda.

Mereka semua kemudian diminta untuk mengisi kuesioner selama dua tahun sekali setelah tahun 1997.
"Hasil penelitian ini merupakan bukti bahwa anak-anak yang menjadi perokok pasif merupakan langkah awal dari efek berkelanjutan yang kemudian menyebabkan paru-parunya rusak dan asma, hingga akhirnya terjadi PPOK, sampai akhirnya kematian karena PPOK," tulis studi tersebut, dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga menemukan bahwa kebanyakan peserta studi lahir dan besar antara tahun 1918 hingga 1942. Pada saat itu, rokok sedang sangat populer di AS, dan jumlah perokok di Negeri Paman Sam itu sedang meningkat, termasuk kaum wanita.
Dari hasil studi, maka ada baiknya kalian para orang dewasa untuk berpikir dua kali sebelum merokok di dekat anak-anak, termasuk anak-anak kalian sendiri. Jangan sampai mereka menderita di masa mendatang karena terpapar asap rokok dari kalian.