Apa yang Menyebabkan PMS dan Menstruasi Terasa Sakit?

13 Agustus 2018 7:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa perempuan, sindrom pra menstruasi (pre-menstrual syndrome/PMS) dan saat menstruasi adalah waktu yang sangat menyakitkan. Bahkan karena PMS dan menstruasi yang menyakitkan, kegiatan sehari-hari pun dapat terganggu.
ADVERTISEMENT
Apa yang menyebabkan PMS terasa menyakitkan?
Dalam sebuah studi skala besar di tahun 2016, para ilmuwan menemukan hubungan antara bio marker (penanda biologis) peradangan dengan tingkat keparahan PMS. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara peradangan akut dengan kram dan kembung saat PMS.
Penelitian dilakukan melalui jajak pendapat pada 2.939 perempuan di Amerika Serikat oleh, tim dari University of California, Davis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara keparahan PMS dan keberadaan high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP).
Ilustrasi sakit perut (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit perut (Foto: Thinkstock)
Hs-CRP adalah biomarker untuk peradangan dalam tubuh, sehingga para peneliti menduga bahwa semakin banyak protein yang dimiliki seseorang, semakin banyak peradangan yang mungkin mereka alami, dan semakin buruk PMS yang akan diderita.
"Gejala pramenstruasi seperti kram perut, sakit punggung, tingginya nafsu makan, kenaikan berat badan, kembung, dan nyeri payudara, tetapi tidak termasuk sakit kepala, tampaknya secara signifikan terkait dengan peningkatan kadar hs-CRP, biomarker peradangan," tulis hasil penelitian dalam Journal of Women's Health.
ADVERTISEMENT
Mengingat adanya kaitan antara PMS dan peradangan, maka saat ini dokter akan memberikan obat anti peradangan pada PMS yang sangat menyakitkan. Dan bila hanya terasa sakit sedikit, maka pereda sakit seperti ibuprofen bisa digunakan.
Ilustrasi perempuan. (Foto: Greekfood-tamystika)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan. (Foto: Greekfood-tamystika)
Sebelumnya pada tahun 2016, John Guillebaud, seorang profesor kesehatan reproduksi di University College London, mengatakan kepada Quartz bahwa rasa sakit saat menstruasi bisa sama sakitnya dengan serangan jantung.
Para astronaut perempuan di luar angkasa memilih untuk melewatkan mestruasi mereka dengan cara mengonsumi obat hormon.
Dengan mengetahui penyebab biologis dari sakit saat PMS dan menstruasi, maka diharapkan ada lebih banyak penelitian dan obat-obatan yang dapat diciptakan untuk membantu para perempuan yang menderita rasa sakit saat menstruasi.