Apa yang Terjadi pada Tubuh Bila Minum Kopi Terlalu Banyak?

26 Agustus 2018 15:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kopi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, meminum kopi adalah suatu ritual wajib, terutama di pagi hari. Mereka beralasan bahwa minum kopi di pagi hari dapat memberikan tenaga dan membuatnya terjaga.
ADVERTISEMENT
Kopi bisa membuat seseorang menjadi lebih segar karena kandungan kafein di dalamnya. Kafein adalah stimulan yang dapat ditemukan di berbagai jenis makanan atau minuman, bukan hanya kopi. Ia bekerja dengan cara menstimulasi otak dan sistem saraf pusat.
Bagi orang dewasa, meminum kopi setiap hari tidak berbahaya untuk kesehatan selama kopi yang diminum masih dalam batas aman. Yang menjadi pertanyaan adalah berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi setiap harinya?
Hal itu tergantung pada jumlah kandungan kafeinnya. Menurut Mayo Clinic, setiap hari orang dewasa boleh konsumsi kafein hingga 400 miligram, atau setara dengan empat cangkir kopi.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kopi bukanlah satu-satunya minuman yang mengandung kafein. Dilansir Caffeine Informer, minuman soda mengandung 34 hingga 54 miligram kafein, teh hitam mengandung 42 miligram, dan minuman berenergi mengandung kafein antara 30 hingga 400 miligram, tergantung mereknya.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa akibatnya bila seseorang mengkonsumsi terlalu banyak kafein?
Tanda-tanda yang menunjukkan seseorang terlalu banyak minum kopi adalah migrain, merasa gugup, gelisah, sering buang air kecil, detak jantung yang tambah cepat, dan insomnia.
Ilustrasi minum kopi (Foto: dok. Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum kopi (Foto: dok. Unsplash)
Pada kasus yang langka, terlalu banyak mengkonsumsi kafein bisa menyebabkan overdosis. Seperti dikutip Vox, apabila mengonsumsi 30 cangkir kopi dalam waktu berdekatan, maka seseorang akan mengalami muntah, sakit perut, kehilangan kesadaran, bahkan hingga kejang.
Salah satu kasus overdosis kafein pernah terjadi pada tahun 2017 lalu. Kala itu, seorang remaja asal Amerika Serikat bernama Davis Allen Cripe meninggal dunia karena konsumsi minuman bersoda, café latte, dan minuman berenergi. Kafein yang berlebihan menyebabkan Cripe jatuh sakit dan menderita aritmia, hingga akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kasus overdosis seperti ini sangatlah langkah. Literatur medis di National Center for Biotechnology Information pada 2013 lalu mencatat, ada 45 kasus kematian terkait kafein yang terjadi antara 1959 dan 2010. Kemudian, studi Journal of Analytical Toxicology yang terbit pada 2017 lalu menemukan 51 kematian yang disebabkan oleh kafein.