Apakah di Luar Angkasa Ada Salju?

5 Januari 2018 11:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badai salju di New York. (Foto: Reuters/Mike Segar)
zoom-in-whitePerbesar
Badai salju di New York. (Foto: Reuters/Mike Segar)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di sebagian wilayah di Bumi, salju bisa turun saat musim dingin. Apakah kondisi tersebut juga bisa terjadi di luar angkasa? Menurut sejumlah ilmuwan, hal tersebut bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Mars salah satu contohnya. Planet merah ini diamati ilmuwan beberapa kali mengalami hujan salju. Dengan suhu rata-rata minus 60 derajat Celcius, planet Mars cukup untuk memproduksi salju.
Pada 2008 lalu, pesawat tanpa awak milik NASA, Phoenix, berhasil menangkap es yang berjatuhan dalam bentuk salju di bagian utara planet Mars. Sementara di bagian selatan Mars juga pernah ditutupi oleh karbondioksida beku atau bisa disebut sebagai dry ice (biang es). Dry ice itu ditemukan peneliti untuk pertama kalinya pada 2012 lalu.
Meskipun Mars selalu diliputi oleh awan yang bisa menghasilkan salju, salju jarang sekali turun di Mars. Hal ini dikarenakan Mars memiliki atmosfer yang 100 kali lebih tipis dari Bumi, sehingga air jatuh lebih lambat dan segera menguap sebelum menyentuh permukaan. Di Bumi, fenomena ini disebut virga.
Tanah di Planet Mars  (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Tanah di Planet Mars (Foto: NASA)
Menurut studi yang dipublikasikan di Nature Geoscience pada akhir 2017, dalam kondisi yang tepat, salju bisa jatuh di Mars. Hal ini dikarenakan suhu Mars bisa turun hingga 111 derajat Celcius antara siang dan malam, menyebabkan guncangan di dalam awan sering terjadi.
ADVERTISEMENT
"Ini bisa menyebabkan angin kencang, kumpulan asap vertikal naik ke atas dan ke bawah di dalam awan sekitar 10 meter per detik," kata Aymerich Spiga, peneliti planet dari University of Pierre and Marie Curie di Paris, Prancis, seperti dikutip Live Science.
Salju juga terlihat di planet Jupiter dan bulan Saturnus
Selain planet Mars, awan penghasil salju juga terlihat di atas Jupiter pada Mei 2017. Awan tersebut dapat menjatuhkan campuran es antara air dan amonia, di mana ini bisa disebut sebagai salju atau hujan es bila jatuh ke permukaan.
Sementara itu, bulan Saturnus, Enceladus, juga dapat jadi lokasi turunnya salju. Menurut laporan satelit Cassini pada 2011, ditemukan partikel es yang dikeluarkan oleh air mancur panas (geyser) yang jatuh ke permukaan Enceladus dan membentuk lereng dari kristal es.
Enceladus. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Enceladus. (Foto: Wikimedia Commons)
Kristal salju di bulan Saturnus jatuh lebih pelan daripada di Bumi, kurang dari 1/1000 milimeter per tahun. Oleh karena itu, untuk mencapai tinggi 100 meter dibutuhkan waktu hingga puluhan juta tahun.
ADVERTISEMENT
Di tempat lain, di luar tata surya kita, exoplanet Kepler-13Ab juga turun salju dari titanium dioksida, salah satu bahan aktif yang digunakan untuk membuat tabir surya.