Asam Lemak Minyak Kelapa Ternyata Efektif Cegah Gigitan Serangga

7 November 2018 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Nyamuk (Foto: FotoshopTofs/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nyamuk (Foto: FotoshopTofs/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ada sebuah riset baru di Amerika Serikat yang menemukan bahwa asam lemak alami di minyak kelapa lebih efektif dalam mencegah gigitan serangga. Bahkan asam lemak tersebut dinilai lebih efektif dibanding bahan kimia DEET (N,N-Diethyl-meta-toluamide), yang biasa ditemukan di krim anti serangga.
ADVERTISEMENT
Riset ini dilakukan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA). Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.
Dalam riset ini para peneliti ingin menemukan obat penolak serangga baru yang terbuat dari tumbuhan. Selain itu, mereka juga ingin mengganti penggunaan DEET pada obat penolak serangga yang mulai menimbulkan kekhawatiran publik.
DEET sendiri sudah mulai digunakan sejak 1944 sebagai bahan penolak serangga. Namun barang yang menggunakan DEET bisa menyebabkan iritasi kulit dan dilaporkan memiliki hubungan dengan kejang-kejang serta keracunan pada anak dan perempuan hamil.
Sebenarnya telah ada produk penolak serangga yang dibuat dari tumbuhan, dan itu juga cukup efektif. Namun kebanyakan produk tersebut hanya bekerja selama dua hingga empat jam setelah pemakaian.
ADVERTISEMENT
Perihal riset baru ini, para peneliti mengkarakterisasi berbagai asam lemak yang berbeda di minyak kelapa. Mereka kemudian membaginya dalam beberapa kelompok, tergantung panjang rantai karbonnya.
Lalu dalam serangkaian tes laboratorium ditemukan bahwa asam lemak dengan rantai karbon antara delapan hingga 12 merupakan yang paling aktif mencegah gigitan serangga.
Hasil riset menunjukkan bahwa 90 persen dari serangga menghindari bahan percobaan selama dua minggu. Sementara itu, 10 persen produk DEET mulai kehilangan efeknya dalam kurun waktu tiga hari.
Selain itu, pengujian pada nyamuk Aedes aegypti juga menunjukkan hasil yang memuaskan dengan 93 persen penolakan. Namun untuk mengatasi serangga seperti lipan, diperlukan konsentrasi asam lemak yang lebih besar agar efektif.
Nyamuk Aedes Aegypti (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk Aedes Aegypti (Foto: Getty Images)
Secara keseluruhan, asam lemak tingkat medium ditemukan lebih baik dibanding DEET dengan konsentrasi sama dalam menolak serangga. Selanjutnya, tim ilmuwan mengonfirmasi temuan ini dengan melakukan pengujian pada sapi.
ADVERTISEMENT
"Sebuah formula cairan encer berbasis tepung mengandung asam lemak alami minyak kelapa juga disiapkan dan diberikan pada sapi di peternakan. Ditemukan bahwa mereka terlindungi dari gigitan lalat hingga 96 jam di musim panas," tulis peneliti dalam hasil riset ini.
"Hal itu, sepengetahuan kami, merupakan perlindungan terlama yang diberikan oleh produk penolak serangga dari bahan alami," tambah mereka.
Mereka juga menjelaskan bahwa asam lemak minyak kelapa ini lebih baik dibanding minyak catnip, salah satu produk penolak serangga alami yang hanya bertahan sekitar 24 jam.
Meski demikian, bukan berarti kita bisa langsung mengoleskan minyak kelapa ke tubuh kita dengan harapan menolak gigitan serangga. Pasalnya yang ditemukan dalam studi ini adalah asam lemak di dalam minyak kelapa yang efektif menolak gigitan serangga, bukan minyak kelapa secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT