news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bayinya Menolak Menyusu, Seorang Ibu Ternyata Idap Kanker Payudara

11 Juli 2019 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Joanne Carr, seorang ibu menyusui asal Inggris, dibuat terkejut saat anaknya yang berusia 14 bulan, Dougie, menolak untuk menyusu lagi di payudara kanannya. Padahal, ketika Dougie dilahirkan, Carr tak pernah memiliki masalah apapun saat menyusui anaknya.
ADVERTISEMENT
“Awalnya Dougie baik-baik saja dan mau menyusu. Aku pikir dada kananku mungkin mengalami saluran tersumbat atau sesuatu yang lain. Dan ini sangat aneh,” ujar Carr kepada Yahoo UK.
Wanita berusia 37 tahun itu kemudian berinisiatif untuk menyelidiki lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan terhadap payudaranya. Hasilnya, dia menemukan benjolan tumor yang diidentifikasi sebagai kanker.
Carr kemudian didiagnosis mengidap kanker duktal invasif, dan akhirnya ia harus menjalani delapan kali kemoterapi. Pada April 2018, dokter berhasil mengangkat sisa-sisa tumornya yang telah menyusut. Carr sekarang sedang dalam masa remisi selama satu tahun. “Kalau bukan karena Dougie, aku tidak akan pernah menyadari bahwa aku memiliki benjolan di payudara kanan,” jelas Carr.
Ilustrasi pasien kanker payudara. Foto: Shutterstock
Menurut konsultan laktasi yang bersertifikat dewan Internasional, Leigh Anne O’Connor, memang ada penelitian yang menjelaskan bahwa rasa air susu ibu (ASI) bisa berubah karena kanker, meski penelitian tersebut tidak 100 persen benar. Namun, secara khusus, perubahan rasa pada ASI mungkin terjadi akibat sel-sel kanker yang membuat rasa asin-manis khas susu menjadi lebih pahit dan tidak enak.
ADVERTISEMENT
O’Connor juga menambahkan bahwa reaksi yang sama, yakni perubahan rasa pada ASI, juga dapat terjadi pada wanita yang menderita mastitis atau peradangan dan infeksi pada payudara yang biasanya terjadi dalam tiga bulan pertama menyusui.
Di sisi lain, La Leche League International, sebuah organisasi advokasi menyusui, mengatakan bahwa tidak semua bayi akan berhenti menyusu dari payudara yang memiliki tumor kanker. Tetapi beberapa bayi akan berhenti lantaran kanker pada jaringan payudara dapat memengaruhi rasa atau bahkan mengurangi jumlah ASI yang tersedia.
Ilustrasi kanker payudara. Foto: Waldryano/Pixabay
Menurut O’Connor, peristiwa seperti yang menimpa Carr bukan pertama kali terjadi. Pada 2015, Shakti Dalal pernah mengalami hal yang sama. Putrinya yang sekarang berusia 3 tahun pernaha menolak menyusu dari salah satu payudaranya saat ia berusia 2 bulan. Dari situ Dalal menyadari bahwa dirinya mengidap kanker payudara stadium 3.
ADVERTISEMENT
Pada 2017, seorang wanita bernama Sarah Boyle mengatakan kepada Metro UK bahwa bayinya yang bernama Teddy selalu menangis setiap kali memberinya ASI dari payudara kanannya. “Teddy adalah pahlawan saya, jika bukan karena dia, saya tidak akan pernah curiga bahwa saya menderita kanker,” ujar Boyle kepada Metro UK.