Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sejumlah remaja di AS dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami masalah pernapasan parah akibat mengisap vape . Belum diketahui kenapa hal itu bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan NBC News, sebanyak 22 orang di Minnesota, Wisconsin dan Illionis, dirawat di rumah sakit usai merokok dengan vape. Sementara 8 kasus di antaranya di Wisconsin pada akhir Juli 2019.
Menurut pernyataan dari Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, para pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami batuk, sesak napas, dan kelelahan, serta terkadang muntah dan diare.
Bahkan, satu pasien di Wisconsin dilaporkan mengalami koma usai paru-parunya mulai dipenuhi dengan cairan. Kendati begitu, si pasien dikabarkan sedang dalam masa pemulihan saat ini.
Melihat banyaknya korban, departemen kesehatan negara bagian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) langsung bergerak untuk mengidentifikasi rokok elektrik yang digunakan para remaja tersebut, dan memeriksa bahan kimia apa yang mungkin dihirup oleh pasien.
FDA tidak mengharuskan para pembuat e-rokok untuk memiliki daftar bahan produk yang mereka pakai. Sementara beberapa remaja yang dilarikan ke rumah sakit tersebut diduga telah membeli produk vape yang dijajakan di jalanan, bukan membeli di toko resmi.
ADVERTISEMENT
"Efek jangka pendek dan jangka panjang dari vaping masih diteliti, tetapi rawat inap baru-baru ini telah menunjukkan bahwa ada potensi konsekuensi pada kesehatan," ujar Dr. Ngozi Ezike, direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, mengatakan dalam pernyataannya seperti dikutip dari Live Science.