Berapa Banyak Air yang Perlu Manusia Minum Setiap Hari?

8 November 2018 8:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan minum air putih  (Foto:  thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan minum air putih (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Manfaat air minum sangatlah besar bagi tubuh. Air menjadi salah satu zat makro esensial dan berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh, karena berbagai organ dalam tubuh seperti ginjal, otak, dan otot mengandung 70 hingga 80 persen air.
ADVERTISEMENT
Prof. Ivan Tack, chairman Department of Medical Physiology di Toulouse School of Medicine, Paul Sabatier University, Prancis, mengungkapkan ada beberapa risiko penyakit yang akan muncul bila seseorang kurang minum.
“Salah satu risiko dari low drinker adalah terkena batu ginjal,” kata Tack dalam acara Konferensi Pers 2nd Indonesian Hydration & Health Conference (IH2C) yang diadakan di Gedung Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IMERI FKUI), Jakarta, Rabu (7/11).
SeIain itu, ia juga mengatakan, kurang minum dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih terutama pada perempuan.
Prof. Ivan Tack (Foto:  Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Ivan Tack (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Prof. Budi Wiweko, Ketua Indonesian Hydration Working Group, menambahkan bahwa sering kurang minum dapat meningkatkan risiko terkena penyakit gagal ginjal, kencing manis, dan penyakit kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah penyakit yang timbul akibat kurang minum, Tack menyampaikan berapa banyak minimal air yang perlu diminum oleh orang dewasa. “Minum air paling sedikit dua liter atau delapan gelas bagi orang dewasa dapat membantu mencegah penyakit batu ginjal, infeksi kandung kemih, dan dapat membatasi perkembangan dari penyakit ginjal akut,” katanya
Meski anjuran standar air minum yang sebaiknya dikonsumsi adalah dua liter air, jumlah tersebut bisa berubah sesuai dengan keadaan kesehatan, pekerjaan, umur, dan faktor lainnya.
Prof. Budi Wiweko. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Budi Wiweko. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Budi mengatakan, menurut hasil riset yang dilakukan pada ibu hamil di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, ibu hamil membutuhkan kurang lebih 2,5 liter air setiap harinya atau 500 mililiter lebih banyak daripada anjuran orang dewasa.
“Untuk apa? Untuk produksi air ketuban. Ibunya harus minum yang cukup,” kata Budi dalam penjelasannya. Pada ibu menyusui, air yang dibutuhkan adalah 2,7 sampai 2,8 liter atau dilebihkan tiga gelas dari anjuran biasanya.
ADVERTISEMENT
Selain ibu menyusui, orang yang memiliki pekerjaan yang menuntut aktivitas fisik yang tinggi, bekerja di bawah cuaca panas atau bekerja di ruangan yang kering seperti ruangan ber-AC, juga membutuhkan air lebih banyak.
“Tergantung dari aktivitas, bila Anda banyak bekerja di bawah terik matahari, maka jumlah kebutuhan air akan meningkat,” kata Prof. Stavros A. Kavouras, Associate Professor di University of Arkansas, AS.
Prof. Stavros A. Kavouras (Foto:  Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prof. Stavros A. Kavouras (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Kavouras mengatakan, sebenarnya tidak ada standar berapa banyak air minum yang diperlukan oleh orang-orang yang bekerja dalam kondisi seperti di atas. Untuk menentukan seberapa banyak air yang dibutuhkan, maka orang-orang yang banyak melakukan aktivitas fisik atau bekerja dalam kondisi panas dan kering perlu memantau urinenya.
Semakin gelap warna urine, berarti jumlah air yang diminum harus ditambah. Selain itu, tanda lain yang menunjukkan tubuhmu kekurangan air adalah kulit dan bibir yang menjadi kering.
ADVERTISEMENT