Fakta-fakta Peluncuran Roket Falcon Heavy Milik SpaceX

9 Februari 2018 8:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: Handout via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: Handout via Reuters)
ADVERTISEMENT
Roket yang diklaim terkuat di dunia milik SpaceX, Falcon Heavy, akhirnya meluncur ke angkasa pada Selasa (6/2). Roket melesat dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, pukul 15.45 waktu setempat. Peluncuran itu berjalan sukses, walau inti pusat pendorong roketnya hilang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, dua menit berselang kedua side-booster berhasil lepas dari badan roket dan mendarat bersamaan di landasan peluncuran Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral. Sedangkan center-booster diperkirakan akan mendarat di samudera.
Roket Falcon Heavy meluncur ke antariksa membawa Tesla Roadster milik bos SpaceX, Elon Musk, menuju orbit terdekat planet Mars. Tesla Roadster itu berpenumpang manekin berpakaian astronot yang duduk di kursi pengemudi. Falcon Heavy memiliki tinggi 70 meter yang membawa muatan dengan bobot sekitar 64 ton.
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX)
Falcon Heavy pada mulanya dirancang untuk mengembalikan kemungkinan pengiriman manusia ke Bulan atau Mars. Namun dalam perkembangannya, Falcon dipertimbangkan menjadi pembawa peralatan pontensial ke luar angkasa.
Apabila misi kali ini berhasil, Falcon Heavy akan menjadi roket paling kuat di dunia, dengan kapasitas angkat lebih besar daripada kendaraan luar angkasa AS sejak era roket Saturnus NASA yang membawa astronot ke bulan sekitar 45 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, para ahli mengatakan, peluncuran tersebut kemungkinan akan menarik perhatian NASA, yang mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan Falcon Heavy sebagai cara mempercepat rencana untuk kembali mencapai bulan, sejak terakhir kali di tahun 1972.
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: REUTERS/Thom Baur)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: REUTERS/Thom Baur)
Yang menjadi perhatian dalam peluncuran roket kali ini bukan hanya soal Falcon Heavy, namun juga mobil Tesla dan iringan lagu Space Oddity milik David Bowie. CEO SpaceX, Elon Musk, pun merelakan mobil miliknya itu meluncur bersama dengan Falcon Heavy.
Mobil Tesla itu sendiri memiliki seorang penumpang bernama Starman. Penumpang tersebut adalah sebuah boneka lengkap dengan pakaian luar angkasa yang duduk di kursi sopir dari Tesla. Tak hanya itu, mobil tersebut juga dilengkapi banyak kamera untuk melihat kondisi mobil serta perjalanannya.
Tesla Roadster di dalam roket Falcon Heavy. (Foto: SpaceX)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla Roadster di dalam roket Falcon Heavy. (Foto: SpaceX)
"Mereka (kamera) akan memberikan banyak gambar yang luar biasa jika berhasil bekerja dan semuanya (peluncuran) berjalan lancar," kata Elon.
ADVERTISEMENT
Pemilihan nama Starman diduga kuat berasal dari salah satu judul lagu milik David Bowie. Meski begitu, hal ini belum pernah dijelaskan sebelumnya oleh Elon.
Tidak hanya bagi SpaceX, misi peluncuran kali ini juga disambut antusias oleh publik. Banyak netizen yang mengunggah video peluncuran roket Falcon Heavy di YouTube, juga respons-respons yang menunjukkan kekaguman terhadap roket terkuat di dunia tersebut. Tentunya tidak ketinggalan foto-foto yang diunggah oleh SpaceX sendiri.
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: REUTERS/Gregg Newton)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX (Foto: REUTERS/Gregg Newton)
Falcon Heavy, Starman dan Tesla Roadster kini melakukan perjalanan berbahaya dengan kecepatan nyaris mencapai 4 ribu kilometer per jam menuju orbit Mars setelah melakukan manuver melewati medan magnet Bumi yang disebut Sabuk Van Allen.
Manuver berbahaya ini sengaja dilakukan untuk menguji ketahanan roket Falcon Heavy dan menurut Elon itu bisa menggoda pelanggan baru bagi SpaceX.
ADVERTISEMENT
Jika manuver itu sukses dilakukan, ini akan menjadi sebuah demonstrasi bahwa SpaceX dapat mengirimkan pesawat luar angkasa beserta perbekalannya ke Mars, menjadikan kita selangkah lebih dekat untuk mengirimkan manusia ke sana, menyusul Starman.