Final Report: Stasiun Antariksa Tiangong-1 Jatuh di Samudra Pasifik

2 April 2018 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun luar angkasa Tiangong-1. (Foto: The Aerospace Corporation)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun luar angkasa Tiangong-1. (Foto: The Aerospace Corporation)
ADVERTISEMENT
Stasiun antariksa milik China, Tiangong-1, dinyatakan telah jatuh pada hari ini, 2 April 2018, sekitar pukul 07.16 WIB. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaporkan stasiun antariksa tersebut jatuh di Samudra Pasifik.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam sebelumnya LAPAN juga telah melaporkan bahwa Indonesia aman dari kejatuhan stasiun antariksa milik pemerintah Beijing tersebut. Mereka menyatakan objek dari luar angkasa itu tidak akan jatuh di Indonesia.
Data yang LAPAN miliki menunjukkan, lintasan terakhir Tiangong-1 melewati Samudra Atlantik, benua Afrika, wilayah Asia Tengah hingga Timur, dan kemudian berakhir di Samudra Pasifik.
Tiar Dani, peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN yang bertugas mengamati jatuhnya Tiangong-1, mengatakan stasiun antariksa China yang semula memiliki berat 8,5 ton itu telah hancur ketika jatuh di Samudra Pasifik.
“Sudah menjadi serpihan. Biasanya meledak dan pecah saat ketinggian sekitar 80 kilometer,” kata Tiar melalui pesan singkat kepada kumparanSAINS, Senin (2/4).
Tiangong-1  (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Tiangong-1 (Foto: Reuters)
Tiar mengatakan tidak ada dampak yang berarti akibat jatuhnya serpihan Tiangong-1 di Samudra Prasifik. “Karena jatuh di samudra terluas di Bumi, dampak lingkungannya sangat minim sekali,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sejak 2016 Badan Antariksa China mengumumkan telah kehilangan kontak dan kontrol terhadap Tiangong-1. Stasiun luar angkasa itu tidak terkendali dan tidak tahu ke mana arahnya.
Namun beruntung, akhirnya Jaringan Pengawasan Antariksa Amerika Serikat dan badan antariksa lainnya dapat melacak keberadaan Tiangong-1.
Mereka memberikan informasi bahwa Tiangong-1 akan turun ke Bumi di suatu tempat antara 43 derajat Utara dan 43 derajat Lintang Selatan. Sebagian besar area tersebut adalah samudra dan area tidak berpenghuni.
Dan ternyata memang benar, akhirnya Tiangong-1 jatuh ke Samudra Pasifik.
Wilayah yang terancam kejatuhan Tiangong-1 (Foto: LAPAN)
zoom-in-whitePerbesar
Wilayah yang terancam kejatuhan Tiangong-1 (Foto: LAPAN)