Fosil Manusia Modern Tertua Ditemukan di Maroko

8 Juni 2017 12:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tengkorak fosil manusia tertua. (Foto: Philipp Gunz/Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology via AP)
Sejak kapan manusia ada di bumi? Penemuan fosil terbaru memberi bukti bahwa spesies manusia setidaknya telah ada di bumi sejak ratusan ribu tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Tulang belulang fosil yang berusia sekira 300.000 tahun lalu itu ditemukan di Maroko, Afrika Utara. Sebelumnya, fosil spesies manusia tertua ditemukan di Etiopia, Afrika Timur.
Penemuan terbaru ini berpotensi makin mengungkapkan wujud orang-orang pada tahap awal evolusi spesies manusia.
“Mereka tidak hanya mirip seperti kita, tapi mereka memiliki wajah yang pada dasarnya dapat kita temui dalam kereta di New York,” ujar Jean-Jacques Hublin, salah seorang ilmuwan yang melaporkan penemuan fosil itu, seperti dilansir Associated Press, Kamis (8/6).
Hublin mengatakan, fosil yang ditemukan di Maroko itu menunjukkan bahwa Homo sapiens mungkin telah mencapai bentuk modernnya di lebih dari satu tempat di Afrika. Peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman, dan The College of France di Paris, Prancis, itu menyatakan demikian berdasarkan tambahan data penemuan fosil sebelumnya di Etiopia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, fosil dari Etiopia yang secara jelas diidentifikasi sebagai spesies Homo sapiens itu diketahui berusia 195.000 tahun, sekitar seratus ribu tahun lebih muda dibanding fosil di Maroko.
Situs penemuan fosil manusia tertua di Maroko. (Foto: Shannon McPherron/Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology via AP)
Hublin dan lainnya memuat temuan baru tersebut ke dalam dua makalah yang dirilis Rabu (7/6) oleh jurnal Nature. Dalam sebuah komentar di Nature, Chris Stringer dan Julia Galway-Witham dari Museum Sejarah Alam di London menulis, penemuan ini bisa membantu menjelaskan bagaimana spesies kita berevolusi.
Spesimen-spesimen fosil yang ditemukan di Maroko antara tahun 2007 dan 2011 mencakup sebuah tengkorak, rahang, dan gigi, beserta sejumlah perkakas yang terbuat dari baru. Dikombinasikan dengan tulang-tulang lain yang ditemukan di sana puluhan tahun lalu namun tidak diberi tanggal persis, koleksi fosil tersebut mewakili sedikitnya lima orang, termasuk orang dewasa muda, remaja, dan anak-anak yang berusia sekitar 8 tahun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, bentuk otak mereka berbentuk lebih memanjang dibanding otak yang dimiliki orang-orang saat ini.
“Dalam 300.000 tahun terakhir, cerita utama (yang kami dapatkan) adalah perubahan bentuk otak,” terang Hublin.
Ketika orang-orang kuno itu tinggal, situs di mana fosil mereka ditemukan itu adalah sebuah gua yang mungkin berfungsi sebagai tempat perburuan. Di dalam gua itu mereka menyembelih dan memakan rusa ataupun mangsa buruan lainnya.
Dalam perburuannya, mereka diperkirakan menggunakan api dan perkakas yang terbuat dari batu.
Situs penemuan fosil manusia tertua di Maroko. (Foto: Shannon McPherron/Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology via AP)
Situs penemuan fosil-fosil manusia kuno di Maroko itu berlokasi sekitar 55 kilometer di tenggara kota pesisir Safi, barat laut kota Marrakech. Umur fosil-fosil itu ditentukan terutama dengan cara menganalisis potongan batu yang ditemukan di sana.
ADVERTISEMENT
Para penulis makalah laporan penemuan itu menyimpulkan fosil-fosil itu berusia sekitar 315.000 tahun. Hublin mengatakan, karena metode yang berbeda menyarankan usia yang lebih muda untuk situs ini, ia kemudian menganggap tulang-tulang yang ditemukan di dalamnya berusia sekitar 300.000 tahun.
Richard Roberts, seorang ahli dalam menentukan usia situs kuno dari University of Woollongong di Australia, mendukung kesimpulan tersebut.
Dalam sebuah email Roberts menulis, "Saya akan mengatakan bahwa para penulis telah memberikan bukti cukup meyakinkan untuk mengetahui keberadaan manusia modern awal di situs ini pada 300.000 tahun yang lalu, dan mungkin sedikit lebih awal.”
Richart Potts dari Smithsonian Institution’s National Museum of Natural History mengatakan, fosil-fosil di Maroko "tampaknya mencerminkan transisi awal ke Homo sapiens, sangat mungkin menunjukkan awal dari garis keturunan yang dimiliki semua orang."
Situs penemuan fosil manusia tertua di Maroko. (Foto: Shannon McPherron/Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology via AP)
Apakah penemuan ini menunjukkan bahwa manusia modern pertama berasal dari Maroko? Belum tentu.
ADVERTISEMENT
Jadi, di bagian bumi manakah tubuh manusia modern berkembang? Para peneliti menyatakan, bukti-bukti yang mereka temukan menunjukkan bentuk primitif Homo sapiens telah menyebar luas ke seluruh Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu.
Hublin menjelaskan, populasi yang berbeda mungkin telah saling bertukar mutasi genetik dan perilaku yang menguntungkan, sehingga secara bertahap saling bersinggungan menuju bentuk spesies yang lebih modern.
Dengan cara itu, ujar Hublin, Homo sapiens modern mungkin muncul di lebih dari satu tempat.