Gara-gara Terapi Akupuntur, Paru-paru Seorang Nenek Jadi Kempis

20 Juni 2019 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi akupuntur pada ibu hamil Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi akupuntur pada ibu hamil Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Seorang nenek menjalani terapi akupuntur karena ingin menyembuhkan sakit punggung kronis yang ia derita. Tapi, sialnya, nenek berusia 79 tahun asal Portugal itu malah mengalami masalah pernapasan setelah menjalani terapi akupuntur untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Nenek yang namanya dirahasiakan itu ternyata mengalami kolaps atau pneumotoraks. Pneumotoraks adalah kondisi terjadinya kebocoran udara dari paru-paru ke celah yang berada di antara organ itu dengan dinding dada. Akibatnya, paru-parunya jadi kempis.
Kejadian ini telah dilaporkan oleh para dokter di BMJ Case Reports. Nenek itu datang ke dokter dengan keluhan kesulitan bernapas, dua hari setelah menjalani terapi akupuntur.
Hasil pemeriksaan sinar X berhasil mengungkap penyebab si nenek jadi sulit bernapas. Para dokter menemukan adanya "kebocoran" di paru kanan si nenek. Kebocoran itu disebabkan sebuah luka sepanjang 2,3 sentimeter.
Ilustrasi paru-paru (Foto: bykst)
Dalam laporan studi kasus ini, para dokter menyimpulkan bahwa luka di paru-paru itu akibat jarum akupuntur tipis yang nenek itu gunakan dua hari sebelumnya. Jarum itu bisa mencapai paru-paru karena ditusuk melalui daerah tulang belikat si nenek. Di area tersebut paru-paru bisa berada sangat dekat dari permukaan kulit.
ADVERTISEMENT
Untuk menyembuhkan kondisi si nenek, para dokter di Centro Hospitalar Universitário de Lisboa Central kemudian memasukkan selang dada ke organ parunya. Selanjutnya kondisi si nenek diamati selama beberapa hari. Nenek itu juga diberi oksigen tambahan dan obat penghilang rasa sakit. Beruntung, si nenek berhasil sembuh dari kondisinya itu.
Akupuntur berbahaya?
Akupuntur sering dipromosikan sebagai pengobatan alternatif China. Terapi ini diklaim bisa mengurangi rasa tidak nyaman pada tubuh, mengobati penyakit, dan bahkan memperbaiki tingkat kesuburan.
Metode akupuntur bermacam-macam. Mulai dari penggunaan listrik, ultrasound, laser, dan bahkan sengatan lebah. Sebagian besar metode masih berpusat pada memasukkan jarum ke titik-titik tertentu di tubuh.
Manfaatnya masih banyak diperdebatkan. Science Alert melaporkan bahwa tidak banyak yang mendukung bahwa terapi ini bisa mengatasi rasa sakit dan tidak nyaman pada tubuh.
Ilustrasi akupuntur Foto: Thinkstock
Meski begitu, kejadian efek samping semacam ini, yang membuat orang mengalami kondisi medis cukup parah, bisa dibilang jarang terjadi. Kebanyakan keluhan setelah akupuntur adalah luka dan rasa sakit lokal.
ADVERTISEMENT
Pada 2009, peneliti Jerman mempelajari 230 ribu pasien akupuntur. Dari situ mereka hanya menemukan dua kasus pneumotoraks. Sementara WHO mengatakan bahwa dalam 30 tahun terakhir di China ada 201 kasus pneumotoraks akibat akupuntur.
Saran peneliti
Dalam kasus ini, si nenek mengaku tidak mengetahui bahwa salah satu efek samping terapi akupuntur adalah pneumotoraks. Tampaknya, ahli akupunturnya juga tidak mengetahui hal ini.
"Ahli akupuntur harus mengetahui struktur anatomi dan lapisan yang ada di bawah titik-titik akupuntur. Terutama untuk titik-titik akupuntur yang berisiko tinggi," tulis para peneliti di laporan hasil studi kasus ini, sebagaimana dilansir Science Alert.
Nah, bagaimana menurut kamu sendiri? Setelah tahu kasus ini, masihkah berani merasakan tusukan jarum-jarum akupuntur?
ADVERTISEMENT