Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Ratusan atau bahkan ribuan warga di sekitar Pantai Sine, Tulungagung, Jawa Timur, tiba-tiba panik dan meninggalkan arena hiburan jaranan di Balai TPI di pantai tersebut pada Jumat (19/7) malam. Mereka berhamburan dengan panik karena mendengar informasi akan ada tsunami mahadahsyat yang melanda pesisir selatan Tulungagung.
ADVERTISEMENT
Kepanikan tersebut membuat sebuah acara tontonan rakyat yang diadakan kelompok mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di balai tersebut buyar. Warga semburat menyelamatkan diri ke gunung-gunung dan tempat lebih tinggi.
Video kepanikan warga Tulungagung ini beredar luas di media sosial dan aplikasi pesan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung telah memastikan isu tsunami yang sempat beredar dan memicu kepanikan warga pesisir Pantai Sine pada Jumat (12/7) malam itu adalah 100 persen hoaks alias bohong.
"Ada yang sengaja memelintir informasi dan imbauan yang disampaikan tim BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional) di lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Suroto dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (20/7), sebagaimana diberitakan Antara.
Hoaks tentang tsunami memang sempat mengiringi kedatangan tim Ekspedisi Destana (Desa Tangguh Bencana Tsunami), yang dibentuk tim BNPB, di sepanjang pesisir selatan Jawa. Tim ini dijadwalkan akan mendatangi pesisir Banyuwangi di Jawa Timur hingga pesisir Pandeglang di Banten.
ADVERTISEMENT
Saat tiba dan mulai beranjak dari Tulungagung pada Jumat (19/7), informasi tentang potensi tsunami dan imbauan kewaspadaan menghadapi ancaman tsunami dalam skala besar justru "digoreng" oknum warganet untuk membuat dan menyebarkan kabar bohong.
"Video yang beredar seolah ada ikan-ikan terdampar dengan pantai surut itu juga gambar lama. Lokasinya juga bukan di sini (Tulungagung). Kabar tsunami itu hoaks, masyarakat sebaiknya tenang karena sejauh ini bencana tsunami belum bisa diprediksi secara pasti," kata Surtono.
Seorang warga Sine yang berada di lokasi kejadian pada Jumat malam lalu mengatakan bahwa warga mulai panik karena ada yang teriak datangnya tsunami. Situasi sempat mencekam selama beberapa jam hingga Sabtu (20/7) dini hari, sampai akhirnya petugas dan perangkat datang memberi imbauan untuk tenang dan menyatakan bahwa kabar tsunami adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
Dalam Ekspedisi Destana, tim memang mengabarkan soal potensi tsunami di pesisir selatan Jawa agar warga siap dan tahu cara menghadapinya. Namun tsunami sendiri adalah sesuatu yang belum bisa diprediksi secara pasti kapan akan terjadi.
Total ada 584 desa pesisir yang akan dikunjungi dan diproyeksikan menjadi desa tangguh bencana, termasuk yang ada di pesisir Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek.
Di Tulungagung sendiri, ada enam kawasan desa pesisir yang dikunjungi tim Ekspedisi Destana. Mulai dari Desa Besole, Besuki, Kalibatur, Ngerjo, Jengglungharjo, hingga Keboireng.