Ilmuwan Inggris Prediksi Alien Bisa Ditemukan 10 Hingga 20 Tahun Lagi

23 November 2018 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alien. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alien. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
David Clements, ilmuwan dari London’s Imperial College di Inggris, memprediksi bahwa tanda-tanda keberadaan alien dapat ditemukan dalam waktu 10 hingga 20 tahun mendatang. Keyakinan Clements bahwa manusia akan segera menemukan tanda-tanda kehidupan alien berdasarkan pada observasi tata surya dan kemajuan teknologi yang membuat manusia selangkah lebih dekat untuk menemukan bukti adanya kehidupan di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Dalam risetnya yang dipublikasikan di Journal of the British Interplanetary Society, Clements berusaha untuk menjawab Paradoks Fermi. Paradoks Fermi adalah kontradiksi mengenai keyakinan atas keberadaan kehidupan ekstra terestrial atau dari luar Bumi, namun di satu sisi, manusia memiliki sedikit bukti mengenai kehidupan tersebut.
Clements menggunakan sejarah munculnya kehidupan di Bumi untuk menjawab paradoks tersebut. Kehidupan di Bumi muncul sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, saat Bumi masih sulit untuk dihuni karena masih memiliki tanah yang lebur dan panas.
Sampai saat ini, kehidupan bisa ditemukan di tempat-tempat yang semula tidak bisa ditinggali di Bumi, seperti di danau di bawah tanah, di laut dalam, atau di bawah lapisan es di Antartika.
Menurut Clements, agar kehidupan bisa eksis hanya dibutuhkan air dan beberapa energi. Kondisi serupa, selain di Bumi, juga bisa ditemukan di bulan-bulan planet Jupiter dan Saturnus.
Ilustrasi planet Jupiter. (Foto: CC0 Public Domain)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi planet Jupiter. (Foto: CC0 Public Domain)
Maka, ia menyimpulkan kalau kehidupan di luar angkasa, baik memiliki kecerdasan atau tidak, mungkin saja ada. Namun mereka masih tersembunyi sehingga tidak bisa menunjukkan tanda-tanda kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
“Ada prospek bahwa galaksi kita dipenuhi oleh kehidupan. Tapi mereka terkunci di bawah lapisan es yang tidak bisa ditembus, tidak bisa berkomunikasi, atau bahkan memahami alam semesta di luar sana,” tulis Clements dalam risetnya.
Usaha mencari kehidupan alien
"Ada sejumlah misi dan fasilitas observasi yang akan diwujudkan 10-20 tahun ke depan yang akan meningkatkan kemungkinan kita menemukan kehidupan di luar angkasa," kata Clements kepada Newsweek.
Dalam beberapa tahun mendatang, NASA akan melakukan misi untuk mencari kehidupan di salah satu bulan milik Jupiter, Europa. Selain itu, dalam beberapa tahun mendatang Teleskop Luar Angkasa James Webb akan diluncurkan. Teleskop itu bisa digunakan para peneliti mencari kehidupan di luar angkasa.
Sementara itu, Claudio Grimaldi, dari Ecole Polytechnique Prancis Fédérale de Lausanne (EPFL), mengatakan kemajuan teknologi memang menjanjikan untuk suatu saat kita menemukan kehidupan di luar angkasa. Namun, ia tidak setuju dengan argumen bahwa bulan es punya prospek lebih tinggi menyimpan kehidupan.
Teleskop TESS milik NASA untuk survei exoplanet. (Foto: NASA/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Teleskop TESS milik NASA untuk survei exoplanet. (Foto: NASA/Reuters)
Grimaldi juga memperingatkan kita tidak menggunakan kehidupan di Bumi sebagai standar untuk menilai adanya kehidupan di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Namun meski Clements setuju dengan pendapat Grimaldi, ia mengatakan bahwa saat ini Bumi adalah satu-satunya contoh tempat adanya kehidupan yang kita ketahui. Sehingga dugaan mengenai bagaimana makhluk di luar angkasa bisa hidup baru bisa didasarkan pada apa yang terjadi di Bumi.
“Seseorang bisa berspekulasi tentang kehidupan yang berasal dari amonia dibanding air, atau silikon dibanding karbon. Tapi kita tidak memiliki informasi apa pun atas kehidupan seperti demikian untuk membuat spekulasi itu,” imbuh Clements.