Ilmuwan Spanyol Klaim Ciptakan Hibrida Manusia-Monyet Pertama di Dunia

23 Agustus 2019 7:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Monyet. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Monyet. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penelitian soal bagaimana menggunakan hewan sebagai sumber organ transplantasi bagi manusia kini semakin marak dilakukan. Setelah babi, kini giliran monyet yang dilirik oleh para peneliti.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, sekelompok ilmuwan dari Spanyol mengklaim telah menciptakan hibrida manusia-monyet pertama di dunia. Hibrida sendiri merupakan generasi hasil persilangan antara dua atau lebih populasi yang berbeda, baik beda secara fenotipe maupun genotipenya.
Para ilmuwan dari Spanyol itu mengklaim telah melakukan eksperimen ini di sebuah laboratorium di China. Mereka mengklaim hibrida ini merupakan langkah penting demi menyelamatkan jiwa manusia. Mereka pun berkomitmen untuk terus mengembangkan riset ini khususnya pada primata.
Dalam riset ini, sebagaimana dilaporkan oleh koran El Pais, para peneliti Spanyol itu menyuntikkan sel-sel punca manusia yang mampu menghasilkan semua jenis jaringan ke dalam embrio monyet. Proses ini terbilang sederhana.
Monyet. Foto: Pixabay
Namun sebelum embrio cukup umur untuk dilahirkan, eksperimen dihentikan. Dengan kata lain, hibrida manusia-monyet sebenarnya belum pernah terlahir ke dunia hingga saat ini. Meski begitu, para peneliti tetap optimis setelah riset yang telah mereka lakukan di China ini, hibrida manusia-monyet akan benar-benar terlahir di dunia.
ADVERTISEMENT
Adanya eksperimen ini pun menimbulkan sejumlah pro dan kontra terkait masalah etika. Salah satu hal yang dikhawatirkan jika sel-sel punca manusia tersebut membentuk sel-sel saraf atau neuron di otak monyet.
Oleh karenanya, Angel Raya dari Barcelona Regenerative Medicine Centre selaku salah satu ilmuwan dalam riset ini mengungkapkan bahwa timnya kemudian memutuskan untuk menghancurkan embrio tersebut yang baru berusia 14 hari. Jangka waktu tersebut tidaklah cukup bagi embrio untuk mengembangkan sistem saraf pusat manusia.
Monyet. Foto: Pixabay
Estrella Núñez, pakar biologi dari Catholic University of Murcia yang juga menjadi peneliti dalam riset ini menegaskan bahwa hasil penelitian mereka sangat menjanjikan meski memang memakan biaya yang tak sedikit. “Jika kita menggabungkan penelitian manusia-babi, manusia-tikus, dan manusia-monyet, riset tersebut akan menghabiskan ratusan ribu euro,” kata dia sebagaimana diberitakan The Independent.
ADVERTISEMENT
Eksperimen hibrida manusia-monyet ini dilakukan oleh tim riset yang dipimpin oleh Juan Carlos Izpisua. Sebelumnya di tahun 2017, tim riset Izpisua juga diberitakan telah berhasil menciptakan hibrida manusia-babi pertama di dunia.
“Kami tidak hanya bereksperimen dengan sel manusia dan sel hewan pengerat dan babi, tetapi juga manusia dengan primata non-manusia. Negara kami bisa dibilang telah menjadi pelopor dalam penelitian semacam ini,” terang peneliti asal Spanyol itu.