Infeksi Jamur Langka Bikin Seorang Remaja Berdarah Sampai Meninggal

3 Oktober 2019 7:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi remaja mengalami sakit. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi remaja mengalami sakit. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nasib nahas menimpa seorang remaja perempuan asal Inggris. Remaja berusia 14 tahun bernama Jade Owens itu mengalami pendarahan sampai meninggal akibat infeksi jamur langka di paru-parunya.
ADVERTISEMENT
Kisah remaja asal Stockport, Inggris, itu bermula pada Mei 2019 lalu. Awalnya, Owens diduga mengalami infeksi dada ringan. Tapi, tiga minggu kemudian Owen kehilangan nyawanya.
Simtom awal yang Owens rasakan mirip dengan sakit flu. Owens pertama kali mengunjungi dokter pada 20 Mei lalu. Waktu itu, dokter memberikannya antibiotik untuk mengatasi kondisinya.
Tapi sehari setelah kunjungan ke dokter tersebut, nenek Owens yang merupakan seorang suster menyarankan agar Owens mengunjungi ruang gawat darurat. Sebab, kondisi napas si remaja memburuk dan warna kulitnya berubah.
Setelah kembali ke rumah sakit, Owens divonis menderita diabetes Tipe 1. Hasil tes menunjukkan bahwa Owens mengalami diabetic ketoacidosis (DKA) parah. Itu adalah komplikasi diabetes di mana tubuh memproduksi terlalu banyak keton.
ADVERTISEMENT
Tubuh Owens tidak memberikan respons positif pada insulin. Kondisinya memburuk dan para dokter terpaksa membuatnya jadi Koma pada 22 Mei. Ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya.
Owens kembali sadar setelah lima hari dalam kondisi koma. Ia lalu menjalani proses penyembuhan selama dua minggu di rumah sakit.
Tapi, pada 11 Juni Owens tiba-tiba mengalami muntah darah. Ibu Owens, Louise, membawanya kembali ke rumah sakit. Sayangnya, 20 menit setelah masuk ke rumah sakit, nyawa Owens tidak terselamatkan.
Ilustrasi muntah darah. Foto: dok.shutterstock
Setelah kematiannya, para dokter mendiagnosis Owens terkena mucormycosis. Itu adalah kondisi infeksi langka akibat jamur kelompok mucormycetes yang banyak ditemukan di tanah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyebut bahwa jamur ini banyak ditemukan pada bahan organik, seperti kotoran hewan, dedaunan, dan kompos.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan ibunya, infeksi jamur itu menyerang sistem imun Owens dan membuat sel-sel di saluran pernapasannya mati. Hal ini mengakibatkan pembuluh darah di tenggorokan Owen pecah, menyebabkan ia berdarah sampai meninggal.
"Dia tersedak darahnya sendiri dan harus memuntahkannya. Itu adalah suatu pemandangan yang mengerikan untuk dilihat, dan hal itu tak akan pernah saya lupakan," ujar Louise, dilansir Newsweek.
Tidak semua orang terancam dengan keberadaan jamur ini. Hanya mereka yang memiliki sistem imun lemah yang bisa mengalami infeksi pada paru-paru atau sinusnya setelah tak sengaja menghirup spora jamur ini.
Sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal BMC Infectious Diseases pada 22 Februari 2019 menyebut penderita diabetes yang tidak mendapat penanganan lebih rentan mengalami hal ini.
ADVERTISEMENT
Tidak diketahui pasti bagaimana Owens terpapar infeksi ini. Tapi, Louise mengatakan bahwa anak perempuannya itu mungkin terpapar saat sedang melakukan hobinya, yaitu berkuda.