Jurnal Harian Einstein Berisi Kalimat Rasis terhadap Masyarakat China

14 Juni 2018 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Albert Einstein (Foto: Public Domain/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Albert Einstein (Foto: Public Domain/Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Siapa yang menyangka Albert Einstein, salah satu peneliti paling ternama di dunia, ternyata pernah mengeluarkan komentar rasis. Dilansir Tech Times, Princeton University Press baru saja mempublikasikan jurnal harian milik Einstein yang ditulis antara tahun 1922 dan 1923.
ADVERTISEMENT
Jurnal harian itu berisikan tulisannya saat ia sedang mengunjungi China, Sri Lanka, Jepang, Spanyol, Hong Kong, dan juga Singapura.
Dalam jurnal harian itu Einstein menuliskan suatu komentar mengejutkan mengenai pandangannya terhadap masyarakat di Asia, terutama pada orang-orang China. Ia memanggil orang China dengan sebutan "Tekun, jorok, dungu," dan juga menuliskan bahwa mereka adalah "Negara kumpulan orang aneh."
"Orang China tidak duduk di atas kursi saat sedang makan, mereka berjongkok mirip yang dilakukan orang Eropa saat sedang buang air besar di hutan," tulis Einstein. "Bahkan anak-anak juga terlihat tak bersemangat dan juga dungu," tambahnya lagi.
Albert Einstein. (Foto: ParentRap via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Albert Einstein. (Foto: ParentRap via Pixabay)
Selain itu, Einstein juga mengomentari perempuan China dengan sangat diskriminasi. Dari tulisannya, tampaknya Einstein menjelaskan adanya superioritas biologis orang Eropa di atas orang China.
ADVERTISEMENT
Einstein juga menuliskan ketakutannya atas orang-orahg China yang bisa menggantikan ras lain dan kemudian menguasai dunia.
Ilmuwan yang terkenal dengan teori relativitas itu juga menuliskan hal yang tidak menyenangkan mengenai masyarakat Sri Lanka. "Mereka hidup dalam suatu kotoran yang parah," tulisnya.
Patung lilin Albert Einstein (Foto: PublicDomainPictures)
zoom-in-whitePerbesar
Patung lilin Albert Einstein (Foto: PublicDomainPictures)
Bertolak belakang dengan reputasinya
Jurnal perjalanan ini sangatlah bertolak belakang dengan reputasi Einstein sebagai seorang tokoh publik dan pejuang kemanusiaan. Bahkan Einstein sendiri yang merupakan seorang Yahudi, kabur dari Nazi Jerman ke AS untuk menghindari rasisme yang terjadi.
Einstein juga sempat tampil di muka umum pada 1946 dan mengatakan bahwa rasisme adalah penyakit orang kulit putih. "Dan saya tidak akan diam menanggapinya," ujar Einstein saat tampil kala itu.
Tanggapan
ADVERTISEMENT
Berita atas perilaku rasis Einstein sangatlah mengejutkan. Ze'ev Rosenkranz, editor dari Einstein Papers Project di California Institute of Technology, yang akhirnya turut memberikan penjelasan.
"Mereka (jurnal harian) sangatlah kontras dengan penampilan Einstein sebagai ikon kemanusiaan," ujar Rosenkranz.
"Saya rasa akan sangat mengejutkan untuk membaca itu semua dan kemudian membandingkannya dengan pernyataan publik Einstein," imbuhnya.