Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kenapa Rambut Tak Tumbuh di Semua Bagian Tubuh Manusia?
4 Desember 2018 12:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Ada jutaan rambut yang tumbuh di kepala kita, tapi kenapa sama sekali tidak ada rambut di telapak tangan dan telapak kaki kita?
ADVERTISEMENT
Ternyata menurut hasil sebuah riset, ada sebuah molekul khusus yang mengatur di mana rambut bisa tumbuh di tubuh kita. Hasil riset yang telah dipublikasikan di jurnal Cell Reports ini menemukan bagian kulit yang tidak tertutupi rambut mengeluarkan molekul inhibitor bernama Dickkopf 2 (DKK2). DKK2 secara efektif memblokir jalur pensinyalan WNT yang memicu tumbuhnya rambut di tubuh manusia.
Para peneliti di School of Medicine University of Pennsylvania yang melakukan riset juga menemukan bahwa ada beberapa hewan yang berevolusi untuk memproduksi DKK2 di bagian tertentu tubuh mereka, demi bisa bertahan hidup.
"Dalam riset ini, kami telah menunjukkan bahwa kulit di bagian tanpa rambut secara alami memproduksi sebuah inhibitor yang menyetop WNT untuk melakukan tugasnya," ujar Sarah E. Millar, profesor dermatologi sekaligus pemimpin riset, kepada Newsweek.
"Kami tahu bahwa jalur pensinyalan WNT penting bagi perkembangan folikel rambut, memblokirnya bisa menyebabkan kulit tanpa rambut, sementara menyalakannya menyebabkan rambut tumbuh lebih banyak," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Dalam riset ini, tim peneliti menganalisis kulit tikus yang mirip dengan kulit manusia di bagian pergelangan tangan. Tim peneliti menemukan bahwa protein DKK2 banyak terdapat di bagian tersebut, dibanding bagian berambut lain.
Sama seperti tikus, manusia tidak punya rambut di bagian pergelangan tangan, sementara pada mamalia lain, seperti kelinci dan beruang kutub, ada rambut di bagian tersebut. Saat para peneliti membandingkan DKK2 di kulit pergelangan kaki tikus dengan kelinci, mereka menemukan keberadaan DKK2 yang lebih rendah pada tikus.
"WNT tetap ada di daerah tanpa bulu, namun mereka hanya terblokir," jelas Millar.
Tim peneliti berharap temuan mereka bisa mendorong riset lanjutan lain untuk mendalami soal pertumbuhan rambut. Menurut Miller, hal itu bisa membantu dalam mengembangkan suatu pengobatan pada bagian tubuh yang berhenti memproduksi rambut karena luka dalam atau luka bakar.
ADVERTISEMENT
"Kami harap investigasi ini akan menunjukkan cara baru untuk meningkatkan pengobatan luka dan pertumbuhan rambut. Dan kita berencana untuk terus mengejar tujuan itu ke depannya," imbuh Millar.