Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Tragis Rabio, Gurita Peramal Piala Dunia yang Akhirnya Dipotong
7 Juli 2018 15:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Rabio adalah seekor gurita yang dianggap ajaib karena mampu meramalkan skor saat Timnas Jepang berlaga di Piala Dunia 2018 . Ramalan Rabio pun ternyata cukup akurat, ia berhasil meramalkan bahwa Jepang akan menang melawan Kolombia, seri melawan Senegal, dan kalah melawan Polandia.
ADVERTISEMENT
Dilansir Science Alert , Rabio meramalkan hasil Piala Dunia dengan cara mengambil makanan dari tiga kotak yang berbeda, kotak berbendera Jepang, kotak berbendera lawannya, dan kotak seri. Makanan dari kotak yang dimasuki oleh Rabio lah yang dianggap sebagai hasil yang didapat oleh Timnas Jepang .
Sayangnya, nasib Rabio tidak beruntung meskipun ia telah berhasil meramalkan performa Timnas Jepang di fase grup Piala Dunia. Hal ini dikarenakan nelayan yang menangkap Rabio, Kimio Abe, memutuskan untuk memotongnya dan kemudian menjualnya untuk dimakan.
Abe telah menjual Rabio ke sebuah pasar dengan alasan ia tidak ingin Rabio menjadi terlalu tua dan tidak bisa dijual.
Setelah nasib Rabio berakhir tragis, Abe pun menugaskan gurita lain untuk meramalkan nasib timnas Jepang di Piala Dunia. Gurita tersebut diberi nama Rabio Jr.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap Rabio kedua ini dapat meramalkan nasib Jepang dengan benar dan Timnas Jepang dapat terus melaju di Piala Dunia,” kata Abe kepara Sora News 24 pada saat itu .
Sayangnya, Rabio Jr. ternyata tidak memiliki kemampuan ajaib seperti pendahulunya. Sebab, ketika Jepang akan melawan Belgia di babak 16 besar, ia meramalkan bahwa Jepang akan menang.
Kenyataannya, Jepang kalah 3-2 dan akhirnya harus meninggalkan ajang bergengsi yang dilaksanakan empat tahun sekali tersebut.
Selain Rabio, beberapa hewan lain pernah menjadi peramal selama Piala Dunia. Yang paling terkenal di antaranya adalah Paul Si Gurita yang meramalkan hasil dari Piala Dunia tahun 2010 di Afrika Selatan dan Piala Eropa 2008.
Tingkat ketepatan Paul pun cukup baik, yaitu 85 persen. Namun Paul akhirnya mati pada Oktober 2010, empat bulan setelah Piala Dunia 2010.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga kucing asal Rusia bernama Achilles yang meramalkan Rusia akan jadi juara Piala Dunia. Menurutmu, mungkinkah ramalan Achilles bisa menjadi kenyataan?