Kondisi Eropa: Polusi Udara Lebih Banyak Membunuh Dibanding Rokok

13 Maret 2019 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gas polusi Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gas polusi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah orang yang meninggal karena polusi udara diduga jauh lebih tinggi dibanding orang yang meninggal karena rokok. Itulah hasil sebuah studi yang telah dipublikasikan di European Heart Journal.
ADVERTISEMENT
Dalam studi itu, para peneliti Jerman mengestimasi tiap tahunnya ada 8,8 juta kematian akibat polusi udara.
"Ini artinya adalah dalam satu tahun polusi udara telah menyebabkan kematian yang lebih banyak dibanding rokok tembakau, yang menurut estimasi World Health Organisation (WHO), menyebabkan 7,2 juta kematian pada 2015," ujar salah satu peneliti, Professor Thomas Munzel dari University Medical Centre Mainz.
"Merokok bisa dihindari tapi polusi udara tidak," tambah dia seperti dilansir The Independent.
Ilustrasi asap rokok Foto: Shutterstock
Munzel menjelaskan bahwa partikel halus dan nitrogen oksida yang dikeluarkan knalpot, pabrik-pabrik, dan pembangkit listrik bisa berbahaya. Ia menambahkan, senyawa-senyawa tersebut bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan asma.
Hasil estimasi pada riset berdasarkan pada simulasi komputer. Dalam riset ini para peneliti mempelajari interaksi antara senyawa kimia alami dan buatan. Mereka lalu mengombinasikannya dengan data mengenai kepadatan populasi, faktor risiko penyakit, dan penyebab kematian.
ADVERTISEMENT
Pada 2015, polusi udara diduga menyebabkan 64 ribu kematian di Inggris. Termasuk di antaranya adalah akibat kasus penyakit jantung dan arteri.
Ilustrasi penyakit jantung. Foto: Thinkstock
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa lebih dari 29 ribu kasus kematian orang Inggris berhubungan dengan penyakit akibat polusi udara. Penyakit-penyakit yang dimaksud adalah kanker, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis.
Hal ini menyebabkan penurunan rata-rata usia harapan hidup di Inggris hingga 1,5 tahun. Sedangkan di Jerman polusi udara menjadi penyebab dari 124 ribu kematian pada 2015 dan mengurangi 2,4 tahun dari rata-rata usia harapan hidup.
Ilustrasi polusi udara Foto: Tarabiscuite/pixabay
Sementara itu, para peneliti mengestimasi bahwa ada 81 ribu orang meninggal akibat polusi udara. Professor Jos Lelieveld dari Max-Planck Institute mengatakan bahwa ada dua faktor yang menjelaskan hal ini.
ADVERTISEMENT
"Angka kematian yang tinggi akibat polusi udara di Eropa adalah akibat kombinasi dari kualitas udara yang buruk dan kepadatan populasi, yang menyebabkan paparan polusi udara di sana termasuk yang tertinggi di dunia," ujar Lelieveld yang juga salah satu anggota tim peneliti.
Para peneliti meminta European Union (EU) untuk mengadopsi aturan WHO mengenai senyawa PM 25.
"Banyak negara lain, seperti Kanada, AS, dan Australia, yang menggunakan standar WHO," kata Munzel. "EU agak tertinggal dalam hal ini."