Kota New York Jadi 'Korban' Simulasi Hantaman Asteroid Mematikan

8 Mei 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hantaman asteroid. Foto: 470906 via pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hantaman asteroid. Foto: 470906 via pixabay.
ADVERTISEMENT
Pada 29 April 2027 sebuah bencana mematikan terjadi di Bumi. Sebuah asteroid berukuran 60 meter bernama 2019PDC memasuki atmosfer Bumi. Kecepatannya 19 kilometer per detik dan asteroid itu jatuh di pusat Kota New York.
ADVERTISEMENT
Saat asteroid itu menghantam Bumi, ada 20 megaton energi yang dilepaskan. Itu seribu kali lebih kuat dibanding energi yang dilepaskan bom nuklir di Hiroshima.
Tenang saja, kejadian ini hanyalah skenario belaka. Ini adalah simulasi bencana asteroid yang dilakukan oleh beberapa badan antariksa.
Beberapa pekan lalu, sekelompok ahli luar angkasa dari NASA, Federal Emergency Management Agency (FEMA), dan European Space Agency (ESA) bertemu. Mereka melakukan eksperimen simulasi untuk menguji kemampuan kita, umat manusia, menangani bencana ini.
Eksperimen ini diberi nama IAA Planetary Defense Conference. Eksperimen simulasi ini hanya berlangsung selama lima hari, tapi jangka waktu dalam simulasi adalah delapan tahun.
Dalam simulasi, umat manusia mengetahui kedatangan asteroid itu pada 26 Maret 2019. Jadi di dunia simulasi, umat manusia punya waktu sekitar satu dekade sebelum asteroid menghantam Bumi.
ADVERTISEMENT
Dalam skenario yang dibuat, pada 2021 NASA mengirimkan misi untuk mempelajari asteroid. Misi itu berusaha mendapatkan informasi mengenai ukuran, orbit, dan komposisi asteroid.
Selanjutnya, pada 2024 dikirimkan tiga pesawat luar angkasa untuk menabrak asteroid itu. Tujuannya untuk mendorong asteroid keluar dari jalur lintasannya.
Badan utama dari asteroid berhasil terdorong keluar dari jalur lintasan menabrak Bumi. Tapi, ada pecahan asteroid berukuran antara 50-80 meter yang masih mengarah ke Bumi.
Dalam skenario ini, pihak Amerika Serikat ingin menggunakan bom nuklir untuk mementalkan asteroid yang datang. Tapi hal itu tak dilakukan karena masalah politik. Akhirnya yang dilakukan adalah meminta masyarakat New York untuk mengungsi.
Asteroid itu jatuh menghantam New York pada 29 April 2027. Dampaknya adalah daerah Manhattan jadi musnah. Gelombang panas akibat hantaman membunuh makhluk hidup dalam radius 32 mil persegi. Kerusakan akibat hantaman memanjang sejauh 68 kilometer dari titik hantaman.
ADVERTISEMENT
Untuk perbandingan, kejadian 9/11 yang meruntuhkan gedung World Trade Center menyebabkan kerusakan ekonomi sebesar 2 triliun dolar AS atau setara sekitar Rp 28 ribu triliun. Bayangkan kerusakan ekonomi yang terjadi akibat asteroid ini.
Skenario ini menciptakan banyak pertanyaan baru. Misalnya, berapa lama kita harus mengevakuasi orang, ke mana mereka harus pergi, dan bagaimana kita melindungi fasilitas penting, seperti fasilitas nuklir.
Mengatasi bencana seperti itu memerlukan banyak ahli. Para ahli yang dibutuhkan bukan saja ahli luar angkasa, tapi juga ahli di bidang-bidang lainnya. Melakukan simulasi ini, akan membantu mempelajari masalah yang mungkin terjadi ketika benar-benar ada asteroid yang datang.
Menurut seorang ahli, bahkan kita harus mempelajari perilaku orang saat bencana terjadi.
ADVERTISEMENT
"Jika Anda tahu rumah Anda akan hancur dalam jangka waktu enam bulan dari sekarang, dan Anda tidak akan kembali lagi, apakah Anda akan tetap membayar cicilannya?" ujar Victoria Andres, petugas perlindungan planet NASA, dilansir Science Alert.
Di samping itu, ESA menjelaskan bahwa hantaman asteroid adalah satu-satunya bencana alam yang bisa kita cegah. Kita juga bisa mengetahuinya beberapa tahun atau dekade sebelum kejadian.
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
Teknologi yang ada sekarang, seperti teleskop yang ada di seluruh dunia dan Near-Earth Object Coordination Centre, bisa membantu kita dalam menemukan asteroid yang mungkin mengancam Bumi.
"Langkah pertama dalam melindungi planet kita adalah mengetahui apa yang ada di luar sana," ujar Rüdiger Jehn, Kepala Perlindungan Planet ESA.
"Baru setelahnya, dengan pemberitahuan yang cukup, kita bisa mengambil langkah untuk mencegah hantaman asteroid, atau meminimalkan dampak kerusakannya di permukaan Bumi," imbuh dia.
ADVERTISEMENT