Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Masalah Sampah Bikin China Tutup Basecamp Turis Gunung Everest
20 Februari 2019 14:57 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
China telah menutup basecamp turis di Gunung Everest . Lokasi yang dikunjungi puluhan ribu turis tiap tahunnya itu ditutup karena masalah sampah yang menumpuk di gunung tertinggi di dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti lokasi ini tidak bisa dikunjungi. Mereka yang telah lebih dulu mendapatkan izin mendaki, tetap bisa mendatangi lokasi basecamp itu.
Pada 2018, pihak otoritas Tibet melaporkan bahwa ada 300 ton sampah yang dikumpulkan dari Gunung Everest. Pada Januari 2019, pemerintah China mengumumkan bahwa mereka hanya mengeluarkan 300 izin pendakian per tahunnya untuk mengatasi masalah sampah tersebut.
Pada 2015, BBC melaporkan 40 ribu turis mengunjungi basecamp China. Dibanding basecamp Nepal yang hanya bisa dicapai setelah melakukan pendakian selama dua minggu, lokasi basecamp China jauh lebih mudah dikunjungi karena bisa dicapai dengan mobil.
Sekarang, menurut laporan Business Insider, para turis yang tidak mendaki tidak diperbolehkan melewati ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut. Meski begitu, China akan menyiapkan lokasi basecamp baru yang berjarak dua kilometer dari lokasi lama. Dari lokasi baru ini, para turis akan bisa melihat Gunung Everest .
ADVERTISEMENT
Usaha untuk mengurangi jumlah sampah di Everest terus dilakukan. Ci Luo, direktur Chinese Mountaineering Association, mengatakan kepada The Telegraph bahwa para pendaki sekarang harus membawa turun kembali setiap sampah mereka.
Selain itu, BBC melaporkan bahwa suku Sherpa, suku yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya, juga dibayar 2 dolar AS atau sekitar Rp28.000 untuk setiap kilogram sampah yang berhasil mereka kumpulkan di Gunung Everest .