Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Memahami Bahaya Gula dalam Merusak Gigi
5 September 2018 17:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebenarnya bagaimana gula bisa merusak gigi? Apakah begitu kita mengonsumsi makanan mengandung gula, gigi akan langsung rusak?
Berdasarkan penjelasan Ratu Mirah Afifah, dokter gigi sekaligus Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions di Unilever, untuk memahami bagaimana gula merusak gigi, kita harus memahami empat mata rantai penyebab gigi berlubang.
"Ada empat faktor yang menyebabkan gigi berlubang, yaitu host, mikroorganisme, substrat, dan waktu," ujar Mirah pada acara diskusi media bertajuk Lindungi Kesehatan Gigi Keluarga dari Risiko Gula Tersembunyi di Jakarta, Rabu (5/9).
"Yang pertama host, itu adalah mulut kita. Jadi bentuk anatomi gigi dan jumlah air liur sedikit bisa sebabkan gigi berlubang. Lalu mikroorganisme, yaitu bakteri-bakteri di mulut kita yang jumlahnya bisa mencapai miliaran kalau kita tidak sikat gigi, bisa merusak gigi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia menambahkan bahwa dua faktor sisanya adalah jenis asupan makanan yang dikonsumsi dan juga frekuensi seseorang mengonsumsi makanan bersifat kariogenik alias bisa menyebabkan karies atau lubang pada gigi, seperti gula.
"Seluruh asupan bahan makanan atau minuman yang mengandung gula akan diubah oleh mikroorganisme di mulut yang menyebabkan kondisi pH mulut berubah menjadi asam dan proses karies (pembusukan atau perusakan gigi) pun terjadi," jelas Mirah.
"Frekuensi mengonsumsi makanan mengandung gula juga mempengaruhi karena hal itu juga mempengaruhi pH mulut dan pembentukan karies," tambahnya lagi.
Mirah menjelaskan, gula sukrosa diubah menjadi asam yang dapat melarutkan mineral gigi. Hal itulah yang membuat gigi menjadi berlubang.
Namun demikian, dijelaskan juga bahwa gula alami, seperti yang ada pada buah-buahan, tidak akan seagresif gula pasir dalam merusak gigi.
ADVERTISEMENT
"Buah-buahan juga mengandung serat yang membantu menambah jumlah air liur pada mulut. Air liur bersifat sebagai buffer system dalam mencegah perkemabangbiakkan bakteri. Ketika air liur sedikit, bakteri bisa berkembang biak lebih banyak," bebernya.
Untuk menghindari gigi berlubang, Mirah menyarankan untuk mewaspadai konsumsi gula dan gula tersembunyi serta rajin menggosok gigi dua kali sehari.
"Harus jadi smart eater dan memperhatikan faktor-faktor penyebab gigi berlubang. Yang paling penting adalah sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung flouride," saran Mirah.