Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa?

1 Oktober 2018 15:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Belum selesai duka Indonesia akibat gempa 7,0 M di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Agustus lalu, kali ini bencana gempa yang disusul oleh tsunami menimpa wilayah Palu, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada Jumat, 28 September kemarin.
ADVERTISEMENT
Indonesia memang termasuk ke dalam negara yang sangat rawan gempa Bumi. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik atau Circum-Pacific belt.
Menurut laporan Live Science, daerah Cincin Api Pasifik diklaim sebagai sabuk gempa bumi terbesar di dunia oleh Badan Geologi Amerika Serikat, U.S. Geological Survey (USGS).
Cincin Api Pasifik merupakan daerah yang memiliki banyak sesar atau zona rekahan yang memanjang sekitar 40 ribu kilometer mulai dari Chile, Jepang, dan kemudian berhenti di Asia Tenggara. Sekitar 90 persen semua gempa bumi di dunia dan 80 persen gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang daerah Cincin Api Pasifik ini.
Seperti wilayah lain di Indonesia, Palu juga merupakan wilayah yang berada di daerah Cincin Api Pasifik. Gempa yang terjadi di Palu, menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, disebabkan oleh aktivitas salah satu sesar atau zona rekahan di daerah ini.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro yang berarah Barat Laut – Tenggara,” ujar Kasbani kepada kumparan, Jumat (28/9).
Wilayah Cincin Api Pasifik (Foto: USGS via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Wilayah Cincin Api Pasifik (Foto: USGS via Wikimedia Commons)
Penyebab Indonesia rawan gempa dan banyak memiliki gunung api tidak hanya dari Cincin Api Pasifik. Masih ada Sabuk Alpide yang merupakan jalur gempa paling aktif nomor dua di dunia, yang turut menyumbang faktor rentan gempa bumi di Indonesia.
Selain itu, ada juga tumbukan tiga lempeng benua, yaitu lempeng Indo-Australia dari selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari Timur yang menambah keramaian struktur geologi di wilayah negeri ini.
Sabuk Alpide yang membentang dari Jawa hingga Atlantik. (Foto: Willy sneeze via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sabuk Alpide yang membentang dari Jawa hingga Atlantik. (Foto: Willy sneeze via Wikimedia Commons)
Pada akhir 2017 lalu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah memperkirakan, pada tahun 2018 ini Indonesia akan mengalami rata-rata 500 gempa setiap bulannya. Kala itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho juga menuturkan wilayah yang akan rentan terjadi gempa adalah Jawa, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, dan Laut Banda. Adapun kota yang rawan gempa antara lain Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.
ADVERTISEMENT