Mengapa Manusia Punya Payudara Besar?

20 November 2018 10:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengukuran payudara. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengukuran payudara. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Payudara manusia memiliki bentuk dan dan ukuran yang bermacam-macam. Dari 5.000 mamalia yang ada di dunia, hanya manusia yang memiliki payudara permanen dan berukuran besar.
ADVERTISEMENT
Pada mamalia lain, payudara hanya akan tumbuh pada masa subur atau saat sedang menyusui dan berfungsi untuk memproduksi air susu. Karena itu, saat air susu habis, payudara mamalia biasanya akan menghilang, tidak seperti manusia yang payudaranya mulai tumbuh pada masa pubertas dan akan tetap ada seumur hidupnya.
Salah satu teori yang menjelaskan mengapa manusia memiliki payudara permanen adalah karena payudara pada manusia berfungsi sebagai tanda kesuburan, menggantikan bokong yang membesar.
Dikutip dari IFL Science, ilmuwan terkenal Charles Darwin dan kemudian ahli zoologi Desmond Morris pernah menggagas teori yang menyebutkan bahwa payudara manusia menggantikan bokong yang membesar untuk menunjukkan bahwa perempuan sedang berada dalam masa subur. Padahal pada primata, umumnya tanda kesuburan dapat dilihat dari bokongnya.
ADVERTISEMENT
Payudara manusia juga memiliki lebih banyak lemak daripada mamalia lain. Lemak yang mengisi jaringan payudara ini kemudian memberikan bentuk pada payudara serta bersifat lebih permanen daripada susu.
Ilustrasi Payudara (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Payudara (Foto: Thinkstock)
Ada kalanya, payudara tumbuh pada perempuan terlalu besar sehingga perempuan yang bersangkutan memilih untuk melakukan operasi untuk mengecilkan payudara. Payudara juga bisa mematikan bagi wanita. Kanker payudara adalah penyebab nomor satu kematian terkait kanker pada wanita di seluruh dunia. Sekitar 1,5 juta wanita setiap tahun terkena kanker payudara dan menewaskan 570.000 orang pada 2015.
Kanker payudara tidak umum pada primata lainnya. Hal ini mungkin karena risiko kanker payudara bertambah seiring dengan bertambahnya umur dan primata selain manusia tidak hidup cukup lama hingga dapat terkena kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Keberadaan payudara pada manusia telah membentuk pemikiran, budaya, dan masyarakat. Bagi beberapa kelompok, payudara telah menjadi simbol mereka diinginkan, terbebaskan, dan terberdayakan.