Peneliti Akan Uji Coba Gel Kontrasepsi untuk Pria

3 Desember 2018 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kontrasepsi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kontrasepsi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Berbagai macam metode kontrasepsi kini telah tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pasangan. Namun dari berbagai macam kontrasepsi tersebut, hanya dua yang dapat digunakan oleh pria, yaitu kondom atau vasektomi.
ADVERTISEMENT
Saat ini peneliti dari Population Council dan National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) sedang mencoba untuk mengembangkan alat kontrasepsi untuk pria dalam bentuk gel. Dan sesaat lagi, gel kontrasepsi ini akan memasuki proses uji klinis yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH).
“Banyak perempuan yang tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi hormonal, dan alat kontrasepsi untuk pria hanya terbatas pada vasektomi dan kondom,” kata Diana Blathe, peneliti dalam riset saat menjelaskan latar belakang pembuatan gel kontrasepsi ini, dalam siaran pers dari NIH.
Jel NES/T untuk kontrasepsi pria. (Foto: Hallie Easley/Population Council)
zoom-in-whitePerbesar
Jel NES/T untuk kontrasepsi pria. (Foto: Hallie Easley/Population Council)
Cara menggunakan gel kontrasepsi dijelaskan cukup mudah. Cukup dengan dioleskan ke punggung dan pundak, kemudian gel tersebut akan diserap oleh kulit.
Formula yang digunakan oleh gel tersebut adalah NES/T yang mengandung senyawa progestin segesteron asetat dan testosteron. Progestin berfungsi untuk menghentikan produksi testosteron alami di dalam testis sehingga jumlah sperma bisa menurun bahkan hingga tidak ada sama sekali. Sementara testosteron yang terkandung dalam gel akan menggantikan testosteron alami dalam tubuh sehingga mencegah turunnya dorongan seksual serta menjaga agar fungsi tubuh lain yang bergantung pada testosteron tetap normal.
ADVERTISEMENT
Uji klinis terhadap gel ini direncanakan akan dilakukan pada 420 pasangan. Peserta pria diminta untuk menggunakan gel NES/T selama empat hingga 12 minggu untuk mengetahui apakah mereka mampu menoleransi formula dalam gel tersebut dan memastikan tidak ada efek samping yang tak diinginkan.
Illustrasi alat kontrasepsi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi alat kontrasepsi. (Foto: Thinkstock)
Bila belum ada penurunan pada jumlah sperma, maka para pria akan diminta untuk memakai gel tersebut sampai 16 minggu hingga akhirnya jumlah sperma mereka menurun sehingga mereka dapat memasuki fase kemanjuran untuk kemudian dicari tahu apakah gel ini ampuh mencegah kehamilan.
Setelah tidak lagi menggunakan gel, kaum pria dalam uji klinis akan terus dipantau selama 23 minggu. Secara total, para pasangan tersebut akan terus dipantau hingga setahun.