Peneliti Temukan Katak 'Pinokio' dan 2 Spesies Baru Lain di Papua

10 Juni 2019 8:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Katak Litoria pinocchio. Foto: Oliver, Richards & Donnellan, 2019
zoom-in-whitePerbesar
Katak Litoria pinocchio. Foto: Oliver, Richards & Donnellan, 2019
ADVERTISEMENT
Sebuah ekspedisi di Pulau Papua mengungkap temuan spesies baru. Para peneliti dalam ekspedisi di Papua tersebut menemukan tiga spesies katak pohon baru.
ADVERTISEMENT
Temuan-temuan itu telah dipublikasikan di jurnal Zootaxa. Ketiga spesies itu termasuk dalam keluarga katak pohon Litoria. Mereka adalah spesies katak yang langka. Sebab, sejauh ini para peneliti baru sekali melihat ketiga spesies itu.
Adapun ketiga spesies katak itu adalah Litoria pinocchio, Litoria vivissimia, dan Litoria pterodactyla.
Katak L. pinocchio sepintas terlihat seperti katak pohon biasa. Namun setelah diamati lebih dekat, katak ini memiliki sebuah keunikan, yakni sebuah "hidung" sepanjang 2,5 milimeter.
Lalu ada katak L. vivissimia yang kalau diterjemahkan namanya berarti "monyet nakal". Katak ini juga memiliki benjolan serupa di bagian hidungnya.
"Rasanya alasannya cukup jelas atas kenapa kami memberinya nama Litoria pinocchio. Itu merujuk pada tonjolan unik di antara lubang hidung si katak," jelas Dr Paul Oliver dari Griffiths University sekaligus pemimpin riset.
ADVERTISEMENT
"Sementara Litoria vivissimia yang berarti 'monyet nakal', kami mungkin telah tanpa sadar melewati spesies ini, tapi hanya pernah melihatnya sekali. Kami pikir ini karena mereka mungkin berada di atas pohon, menertawakan kami," lanjutnya, seperti dilansir IFL Science.
Para peneliti menduga tonjolan di hidung menjadi patokan katak L. pinocchio dalam mencari pasangan. Selain itu, para peneliti juga menduga bahwa tonjolan tersebut dimanfaatkan sebagai alat untuk berkamuflase.
Yang ketiga, adalah jenis katak yang "terjun payung". Ini adalah jenis katak yang biasa hidup di atas pohon dan berpindah ke pohon lain dengan meloncat lalu meluncur sambil memanfaatkan selaput kakinya.
Para peneliti menamakannya Litoria pterodactyla. Namanya diambil dari dinosaurus terbang Pterodactyl. Berdasarkan deskripsi para peneliti, katak ini memiliki kaki hijau dengan paha dalam berwarna keunguan.
ADVERTISEMENT
"Namanya katak ini kalau diterjemahkan adalah 'jari bersayap', ini merujuk pada jari-jari panjang berselaput ungunya miliknya. Katak ini menggunakannya itu untuk terjun dari satu pohon ke pohon lain," jelas Oliver.
Dalam 10 sampai 20 tahun terakhir banyak temuan spesies katak baru di Indonesia, khususnya Pulau Papua. L. pinocchio sendiri ditemukan di Pegunungan Foja, Papua.
Sementara L. vivissimia ditemukan tengah-tengah rangkaian pegunungan Central Cordillera yang memanjang di Pulau Papua. Secara morfologi, L. vivissimia mirip dengan spesies katak L. pronimia. Tapi, lokasi penemuan L. vivissimia 1.000 meter lebih tinggi daripada lokasi biasa spesies L. pronimia. Sedangkan L. pterodactyla ditemukan di sebuah hutan di sebuah bukit di Papua Nugini.
ADVERTISEMENT