Pertama Kalinya, Kornea dari Sel Punca Sukses Dicangkokkan ke Manusia

4 September 2019 17:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kohji Nishida kini telah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan Jepang untuk melanjutkan sebuah prosedur medis yang bisa memperbaiki kornea mata yang terbuat dari sel-sel punca yang diprogram ulang. Dokter mata jebolan Universitas Osaka, Jepang, itu bakal melakukan operasi terhadap empat orang lainnya pada akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Nishida telah berhasil melakukan prosedur serupa untuk pertama kalinya pada seorang wanita berusia empat puluhan tahun. Dalam konferensi pers yang digelar 29 Agustus 2019, Nishida mengungkapkan bahwa wanita itu mengalami kerusakan pada kornea mata yang membuat penglihatannya kabur sehingga dapat menyebabkan kebutaan.
Ilustrasi operasi. Foto: pixabay
Menurut laporan Nature pada 2 September 2019, untuk menyembuhkan wanita itu, Nishida bersama timnya menciptakan lapisan sel-sel kornea dari sel-sel punca pluripoten terinduksi (Induced Pluripotent Stem Cells/iPS). Caranya yakni dengan memprogram ulang sel-sel kulit dewasa dari donor menjadi seperti embrionik yang bisa berubah menjadi sel-sel lain, termasuk sel-sel kornea.
Dengan kornea yang dihasilkan dari sel-sel punca yang diprogram ulang tersebut, menurut Nishida, penglihatan wanita itu berangsur-angsur membaik semenjak transplantasi atau pencangkokan kornea dilakukan sebulan lalu.
Ilustrasi mata. Foto: dok.pixabay.com
Berkat kesuksesannya ini, Nishida pun berharap bisa melakukan prosedur tersebut di klinik pribadinya dalam lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Selama ini, orang-orang dengan kornea mata yang rusak biasanya hanya bisa mengharapkan donor dari orang-orang yang telah meninggal dunia. Sedangkan masih ada daftar tunggu yang cukup panjang bagi mereka untuk bisa mendapatkan donor kornea mata di Jepang.
Dalam hal pemberian izin untuk menggunakan sel iPS ini, Jepang termasuk negara yang selangkah lebih maju dibandingkan negara-negara lain. Teknologi iPS sendiri dipelopori oleh Shinya Yamanaka dari Universitas Kyoto yang sukses meraih Nobel untuk prestasinya tersebut.
Dokter-dokter di Jepang kemudian mengikuti jejak Yamanaka menggunakan iPS untuk menyembuhkan beragam penyakit seperti cedera tulang belakang, parkinson dan penyakit mata lainnya.