Seekor Kutu Pengisap Darah Ditemukan di Mata Seorang Pria

21 Juli 2019 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor kutu di mata seorang pria. Foto: Dok. Chris Prater
zoom-in-whitePerbesar
Seekor kutu di mata seorang pria. Foto: Dok. Chris Prater
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal Kentucky, Amerika Serikat, mengalami iritasi mata dan kemudian pergi ke ahli optometri atau ahli mata. Pria bernama Chris Prater itu mengatakan bahwa penyebab iritasi pada matanya ternyata itu adalah seekor kutu.
ADVERTISEMENT
Hewan pengisap darah berkaki delapan itu telah berhasil diambil oleh si optometris. Ahli optometri lokal itu membius atau membuat mata Prater mati rasa terlebih dulu, dan kemudian baru mengambil kutu tersebut dari mata Prater dengan menggunakan pinset.
Prater mengatakan dia "sedikit takut" setelah si ahli optometri mengatakan kepadanya bahwa sumber iritasi matanya itu adalah seekor kutu. "Aku membungkuk dan memandangnya dan aku bertanya kepadanya apakah dia bercanda dan dia berkata, 'Tidak, kamu punya kutu rusa atau sejenis kutu’," kenang Prater dalam wawancaranya dengan media lokal WYMT yang juga dikutip oleh The Washington Post.
Prater mengatakan kutu tersebut membuat "suara letupan kecil" saat dikeluarkan dari matanya. Prater kemudian dibolehkan pulang setelah diberikan antibiotik dan steroid.
ADVERTISEMENT
Pria asal Kentucky itu pertama kali menyadari adanya masalah pada matanya setelah ia meninggalkan Johnson County, tempat ia bekerja untuk sebuah perusahaan listrik. Di county tersebut ia sempat bekerja menyingkirkan sebatang pohon dari jalur kabel-kabel listrik.
Setelah melakukan pekerjaan tersebut, Prater kemudian menyadari bahwa matanya mengalami iritasi. Ia pun kemudian merasa bahwa iritasi tersebut menimbulkan sebuah bintik pada bola matanya dan mengaburkan sebagian pandangan matanya.
Manajer keselamatan di kantornya telah berusaha memeriksa mata Prater dan berusaha menghilangkan penyebab iritasi di matanya itu. Tapi upayanya berakhir tanpa hasil.
Oleh karena itulah Prater kemudian mendatangi klinik ahli optometri lokal. "Aku tahu apa yang ada di matamu," Prater masih ingat betul kata-kata dari ahli optometri itu setelah memeriksa matanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), kutu-kutu paling aktif berkegiatan saat bulan April sampai September. CDC memperingatkan orang-orang yang tinggal di daerah dekat rumput, semak-semak, atau pohon dan yang membawa hewan ke rumah untuk berhati-hati terhadap hewan kecil pengisap darah tersebut. Selain itu, orang-orang yang gemar berkemah, berburu, atau menghabiskan waktu di halaman belakang juga perlu waspada pada hama kecil itu.
Beberapa kutu bisa menempel dan mengambil makanan, misalnya darah, dari inang mereka hanya selama kurang dari satu jam. Namun beberapa kutu lain dapat tinggal di inang atau makhluk lain selama berhari-hari.
CDC memperingatkan, gigitan kutu dapat menyebabkan kondisi medis yang serius, seperti penyakit Lyme dan demam berbintik Rocky Mountain (Rocky Mountain spotted fever). Tetapi "tidak perlu panik" jika Anda menemukan serangga itu di kulit Anda, kata mereka. Anda dapat menghilangkannya sendiri dengan pinset berujung halus.
ADVERTISEMENT
Instruksi CDC untuk menghilangkan kutu itu hanya berfokus pada pencabutan serangga tersebut dari kulit Anda. Mereka tidak mengatakan apa-apa tentang apa yang harus dilakukan jika kutu itu muncul di mata Anda.
CDC dan kelompok lainnya menyarankan masyarakat untuk menggunakan semprotan penolak serangga untuk mengusir kutu dan serangga lain. Setelah mengalami insiden kutu ini, Prater pun memperingatkan orang-orang yang pergi mendaki gunung atau berkemah untuk menggunakan cara pencegahan ini dan ia sendiri kini selalu memakai semprotan penolak serangga setiap hendak pergi ke luar rumah.
"Tapi kamu tidak bisa menyemprotkan matamu," canda Prater.