Pesawat Berbadan Dua Ini Sudah Selangkah Lebih Dekat untuk Terbang

1 Maret 2018 18:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stratolaunch, pesawat dengan dua badan. (Foto: Stratolauch System Corp)
zoom-in-whitePerbesar
Stratolaunch, pesawat dengan dua badan. (Foto: Stratolauch System Corp)
ADVERTISEMENT
Dengan dua badan dan lebar sayap 117 meter, Stratolaunch adalah pesawat terlebar di dunia. Dan pesawat itu baru saja sukses melakukan uji coba jalan atau tes taksi.
ADVERTISEMENT
Pada sebuah uji coba yang dilakukan pada Minggu (25/2), di Mojave Air and Space Port, California, AS, pesawat terlebar di dunia itu berhasil melaju dengan kecepatan 74 kilometer per jam di atas landasan.
Hal ini cukup mengagumkan, mengingat berat dari Stratolaunch mencapai 227 ribu kilogram dan mampu membawa muatan hingga 250 ribu kilogram.
Stratolaunch, pesawat dengan dua badan. (Foto: Stratolauch System Corp)
zoom-in-whitePerbesar
Stratolaunch, pesawat dengan dua badan. (Foto: Stratolauch System Corp)
Menurut laman resmi perusahaan Stratolauch System Corp, rencananya pesawat raksasa ini akan digunakan untuk membawa peluncur roket dan satelit ke daerah orbit rendah Bumi.
Peluncuran roket dari suatu lokasi tertentu di permukaan Bumi dapat tertunda akibat cuaca dan juga dapat terkendala lalu lintas penerbangan. Dengan meluncurkan roket dan satelit dari pesawat yang sedang bergerak seperti Stratolaunch, risiko dibatalkannya peluncuran dapat diturunkan.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara dari perusahaan tersebut, sebagaimana dilansir Live Science, pesawat ini dapat membuat perjalanan ke luar angkasa "lebih mudah, dapat diandalkan dan rutin."
Bentuk Unik Stratolaunch
Pesawat terlebar di dunia ini memiliki bentuk yang unik. Ia terlihat seperti dua pesawat digabung menjadi satu.
Pesawat ini menggunakan enam mesin Boeing 747 dan memiliki dua badan pesawat. Bagian badan pesawat sebelah kanan akan diisi oleh kru penerbangan, sementara bagian kiri akan berisikan data dari sistem penerbangan.
Bagian tengah pesawat yang menghubungkan dua badan pesawat ini akan membantu menstabilkan terbang pesawat secara keseluruhan. Selain tu, bagian tersebut juga bisa digunakan sebagai titik pengangkut muatan roket.
Stratolaunch, pesawat dengan dua badan. (Foto: Stratolauch System Corp)
zoom-in-whitePerbesar
Stratolaunch, pesawat dengan dua badan. (Foto: Stratolauch System Corp)
Paul Allen, pendiri Stratolaunch Systems Corp, membagikan video kesuksesan uji coba Stratolaunch pada Senin (26/2).
ADVERTISEMENT
"Tim meverivikasi respons kontrol, perkembangan dari tes taksi pertama pada Desember (lalu)," cuit Allen.
Stratolaunch pertama kali meninggalkan hangarnya pada Mei 2017. Lalu baru pada September mesinnya diuji coba untuk pertama kali.
Pada uji coba taksi pertamanya di bulan Desember lalu ia berhasil mencapai kecepatan 64 kilometer per jam.
Menurut juru bicara perusahaan dari Stratolaunch, pesawat itu diharapkan dapat mulai beroperasi pada akhir dekade ini.