Pesawat Luar Angkasa Jepang Mendarat Lagi di Asteroid Ryugu

13 Juli 2019 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permukaan asteroid Ryugu. Foto: JAXA
zoom-in-whitePerbesar
Permukaan asteroid Ryugu. Foto: JAXA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesawat robot luar angkasa milik Jepang, Hayabusa-2, telah mendarat di permukaan asteroid yang diberi nama Ryugu. Asteroid itu berjarak sekitar 5,5 juta kilometer dari Bumi.
ADVERTISEMENT
Pendaratan terjadi pada Rabu 10 Juli 2019. Hayabusa-2 berhasil mendarat setelah meledakkan permukaan asteroid Ryugu pada April 2019. Peledakan ini dilakukan untuk mengekspos material di bagian dalam asteroid. Pendaratan kali ini adalah untuk mengambil sampel batuan dan tanah dari permukaan asteroid yang nantinya akan dibawa ke Bumi.
Saat mendarat, Hayabusa-2 sempat mengambil beberapa foto. Badan antariksa Jepang, JAXA, mengunggah dua foto pendaratan pada akun Twitter.
"Foto pertama diambil pada pukul 10:06:32 JST (08:06:32 WIB) dan Anda bisa lihat ada kerikil yang terpental ke atas. Foto kedua diambil pada 10:08:53. Terlihat ada daerah yang lebih gelap di bagian tengah ini karena pesawat akan mendarat," cuit JAXA.
Asteroid Ryugu
Astroid Ryugu memiliki orbit yang membuatnya melintas di antara Mars dan Bumi. Asteroid ini memiliki diameter sekitar 800 meter dan mengorbit Matahari dengan jarak sekitar 211 kilometer.
ADVERTISEMENT
Ryugu adalah asteroid tipe C, yang berarti dia kaya atas asam amino yang dianggap penting bagi evoulusi kehidupan di Bumi. Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa asteroid lah yang pertama kali membawa asam amino ke Bumi. Tapi, hal ini masih diperdebatkan banyak ahli.
Hayabusa-2 ini adalah misi pertama yang berusaha membawa sampel dari asteroid tipe C kembali ke Bumi. Sebelumnya, Hayabusa-2 sempat mengirimkan robot untuk menyelidiki permukaan asteroid.
Bukan pendaratan pertama
Ini bukan pertama kalinya Hayabusa-2 mendarat di Ryugu. Pada Februari 2019 lalu, Hayabusa-2 sudah pernah sampai ke permukaan Ryugu.
Tapi, tim peneliti memutuskan untuk mencari sampel dari bagian dalam asteroid. Karena itu, Hayabusa-2 harus kembali terbang meninggalkan asteroid dan menciptakan kawah berdiameter 10 meter di permukaan Ryugu. Ini dilakukan agar Hayabusa-2 bisa mengakses batuan yang tersimpan di bawah permukaan asteroid.
ADVERTISEMENT
Setelah mendarat, Hayabusa-2 langsung mengumpulkan sampel dan meninggalkan permukaan Ryugu. Rencananya, akhir 2019 ini Hayabusa-2 akan memulai perjalanan sepanjang 9 juta kilometer ke Bumi.