Riset: Futsal 3 Kali Seminggu Bisa Tingkatkan Kecerdasan Otak

16 Juli 2019 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sharing and Learning bersama AXA Mandiri dan Legend Liverpool Vladimir Smicer di Grand Futsal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sharing and Learning bersama AXA Mandiri dan Legend Liverpool Vladimir Smicer di Grand Futsal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu riset terbaru dalam program doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengungkapkan efek olahraga futsal. Menurut hasil riset ini, olahraga futsal terbukti bisa berdampak pada peningkatan kecerdasan otak, tapi bila keseringan juga bisa meningkatkan pembentukan radikal bebas.
ADVERTISEMENT
Peneliti yang menggarap riset ini adalah Jajat Darajat Kusumah Negara, mantan atlet softball nasional sekaligus ahli ilmu faal olahraga yang baru-baru ini meraih gelar doktor dari olahraga FKUI. Dalam riset ini Jajat meneliti remaja usia 13-15 tahun yang melakukan olahraga futsal dalam periode dan frekuensi waktu yang berbeda-beda, yaitu satu kali per minggu, tiga kali per minggu, dan lima kali per minggu. Setiap sesi olahraga futsal tersebut dilakukan selama 60 menit dan sudah lengkap dengan waktu pemanasan selama 20 menit.
Dalam pengamatan riset ini, para anak remaja tersebut tidak hanya berlatih bermain futsal secara konservatif, tapi juga melakukan permainan ketangkasan yang terkait dengan konsentrasi dan memori mereka. Dengan kode kartu warna-warni, setiap anak harus bisa melakukan giringan bola, tendangan ke gawang, berhenti berlari dan sebagainya yang bertumpu pada kemampuan konsentrasi dan memori mereka.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian Jajat ini kemudian mengungkap ada tidaknya perkembangan jasmani, kognisi, dan psikis dari para anak yang rutin berolahraga futsal tersebut. Ternyata, sebagaimana dikutip dari Antara, rutin berolahraga futsal satu kali per minggu tidak cukup baik untuk meningkatkan kebugaran jasmani para anak itu. Jadwal olahraga seperti ini juga masih terlalu tanggung untuk bisa meningkatkan kecerdasan otak anak.
Futsal di bawah flyover Ciputat Foto: Muhammad Iqbal/Antara
Adapun untuk anak yang berolahraga futsal secara rutin tiga kali seminggu, dampak yang dihasilkan ternyata luar biasa. Pertama, dari sisi fisik, kesehatan tubuh anak menjadi meningkat dan tidak mudah sakit-sakitan. Futsal tiga kali dalam seminggu terlihat jauh lebih meningkatkan kebugaran jasmani anak ketimbang futsal satu kali seminggu.
Tidak hanya itu, rutin berolahraga futsal tiga kali seminggu juga bisa meningkatkan neuroplastisitas atau regenerasi saraf-saraf di otak yang berkaitan dengan kecerdasan. Dari hasil penelitian Jajat, anak-anak yang berolahraga futsal tiga kali seminggu terbukti memiliki kemampuan atensi dan memori yang lebih meningkat dibanding anak yang hanya berolahraga futsal satu kali seminggu.
Menyehatkan otak Foto: Thinkstock
Olahraga permainan seperti futsal, basket, bulu tangkis atau lainnya yang berprinsip pada kegiatan multitasking antara otak dan fisik akan meningkatkan fungsi kognisi seperti atensi yang berkaitan dengan konsentrasi, memori, dan kontrol diri. Selain itu, olahraga permainan semacam ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri serta menstimulasi anak berpikir kritis dan kreatif. Hal itu tercermin dari gerakan variatif yang dihasilkan dalam olahraga.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya meningkatkan kebugaran jasmani dan kecerdasan otak, olahraga futsal tiga kali seminggu juga berpengaruh pada mental anak. Jajat menyebutkan bahwa olahraga futsal mengandung gerakan yang sangat kompleks dan itu berdampak pada neurotransmitter serta protein Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang secara struktural mempengaruhi fungsi kognitif. Protein BDNF berperan dalam pembelajaran, memori, dan kesehatan mental seseorang.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak yang berolahraga futsal tiga kali seminggu mampu menekan kortisol atau hormon stres menjadi lebih rendah dibanding remaja yang hanya berolahraga satu kali per minggu. Pendek kata, ketahanan psikis anak yang berolahraga tiga kali seminggu menjadi lebih kuat dibandingkan anak yang hanya berolahraga satu kali per minggu. Kemampuan mengendalikan stres pada anak ini akan sangat bermanfaat bagi anak untuk menjalani kehidupan.
Futsal di bawah flyover Foto: Muhammad Iqbal/Antara
Yang menarik, semakin sering berolahraga futsal belum tentu baik. Sebab, riset ini menemukan bahwa anak remaja yang berolahraga futsal lebih sering, yaitu lima kali seminggu, malah tidak lebih baik dari anak yang berolahraga futsal tiga kali per minggu. Penelitian ini mengungkapkan tidak ada peningkatan neuroplastisitas atau regenerasi saraf otak yang berkaitan dengan kecerdasan dan fungsi kognisi pada anak yang berolahraga futsal lima kali seminggu.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kadar kortisol atau hormon stres pada remaja yang berolahraga lima kali seminggu justru meningkat meski peningkatannya masih dalam batas wajar. Jajat menyebutkan anak yang berolahraga lima kali seminggu justru mengalami stres fisik dan stres psikis yang dikaitkan pada kelelahan.
Lebih lagi, pada anak yang berolahraga futsal lima kali seminggu, terdapat peningkatan kadar malondialdehyde (MDA) yang merupakan indikator aktivitas radikal bebas di dalam sel tubuh. Olahraga dengan intensitas tinggi akan menimbulkan akumulasi radikal bebas dan berisiko kerusakan jaringan.
Pada anak yang berolahraga lima kali seminggu juga ditemukan stres oksidatif atau ketidakseimbangan oksidatif. Ini artinya, komposisi oksidan yang berdampak negatif bagi sel tubuh lebih dominan dibanding antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel. Oleh karena itu, Jajat sangat menyarankan anak-anak yang gemar berolahraga futsal hingga lebih dari lima kali seminggu untuk mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung antioksidan.
ADVERTISEMENT