Riset: Lidah Ternyata Juga Bisa Mendeteksi Aroma

26 April 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lidah. Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lidah. Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut hasil sebuah riset yang telah diterbitkan di jurnal Chemical Sense, lidah manusia ternyata tidak hanya bisa mendeteksi rasa, tapi juga bisa mendeteksi aroma.
ADVERTISEMENT
Riset ini menemukan bahwa sel-sel yang dapat mendeteksi rasa dalam lidah ternyata mengandung protein penanda yang penting bagi sel-sel pendeteksi aroma. Namun, meski di lidah ada protein pendeteksi aroma, para peneliti menekankan hal ini tidaklah mengurangi pentingnya peran hidung dalam mendeteksi aroma.
"Saya tidak bilang bahwa ketika kita membuka mulut, maka kita bisa mencium aroma," kata Mehmet Hakan Ozdener, peneliti dari Monell Chemical Sense Center yang membuat riset ini, sebagaimana dilansir The Guardian.
Tim peneliti menemukan bahwa sel-sel perasa manusia merespons wewangian, termasuk senyawa beraroma cengkeh yang disebut eugenol. Respons aroma itu muncul bahkan ketika konsentrasi zat ini sangat rendah, di bawah tingkat yang diperlukan untuk memicu respons rasa.
Ilustrasi menghirup. Foto: PublicDomainPictures via Pixabay
Mereka juga menemukan bukti bahwa sel-sel rasa mungkin mengandung bau dan reseptor rasa yang berinteraksi dengan molekul yang sama - mendukung gagasan bahwa sinyal dari reseptor mungkin berinteraksi.
ADVERTISEMENT
Menurut Ozdener, temuan ini membuka kemungkinan untuk menggunakan aroma guna memaksa kita agar makan lebih sehat. Misalnya, dengan menambahkan konsentrasi aroma ke makanan manis untuk membuat para penderita obesitas berpikir makanan itu lebih manis daripada itu sehingga bisa mengurangi konsumsi gula mereka. Atau bisa juga untuk membantu mengatasi krisis obesitas.
"Ini adalah kesempatan unik," kata Ozdener.
Ilustrasi perut. Foto: shutterstock
Profesor Charles Spence dari University of Oxford menyambut baik hasil penelitian ini. Namun ia mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan penggunaannya untuk mengatasi obesitas.
Meski demikian, Spence mengatakan penelitian ini mungkin bisa membantu untuk mengurai beberapa fenomena yang belum pernah terjelaskan soal rasa. Sebab, percobaan dalam penelitian ini menemukan bahwa ternyata orang-orang masih bisa membedakan makanan hanya dengan mencium aromanya, bahkan ketika hidung mereka tidak terlibat dalam penciuman tersebut.
ADVERTISEMENT